Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan bahwa rumah memiliki peran penting sebagai benteng pertama dalam mencegah stunting serta membentuk generasi unggul yang siap, cerdas, dan tangguh.
“Rumah adalah benteng pertama untuk mencegah stunting dan membentuk generasi unggul yang siap, cerdas, dan tangguh,” kata Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Ahli Utama Kemendes PDT, Anto Pribadi dalam Pelatihan Pengelolaan Pangan dan Gizi, seperti diikuti di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Mendes: Penurunan stunting harus dimulai dari desa
Sejalan dengan itu, Anto meminta setiap keluarga untuk mulai menyadari dan memahami pentingnya penyediaan pangan yang sehat, aman, dan bergizi untuk mewujudkan potensi rumah sebagai benteng pertama pencegahan stunting.
Kemendes PDT, kata dia, berupaya untuk mewujudkan hal tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan pengelolaan pangan dan gizi itu.
Anto menjelaskan pelatihan tersebut hadir untuk menjawab berbagai tantangan di desa sekaligus diharapkan dapat memperkuat kapasitas masyarakat desa dalam menyediakan pangan bergizi, aman, dan bernilai ekonomi.
“Pelatihan ini dirancang agar Bapak-Ibu sekalian menjadi penggerak, pendamping, sekaligus pelaksana perubahan di tingkat komunitas dalam menyediakan pangan bergizi, aman, dan bernilai ekonomi,” kata dia.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan itu memiliki sejumlah tujuan. Di antaranya adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa penyediaan pangan bergizi dapat dimulai dari rumah dan pekarangan serta menguatkan pemberdayaan masyarakat desa agar warga mampu memproduksi pangan secara mandiri.
Selain itu, pelatihan tersebut juga bertujuan mensosialisasikan cara memilih bahan pangan yang berkualitas sebagai dasar menghasilkan produk yang aman dan sehat serta mengenalkan teknologi pengelolaan pangan agar masyarakat mampu berinovasi sesuai dengan potensi desa.
Baca juga: Kemendes: Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk penanganan stunting
Baca juga: Kemendes fokuskan anggaran 2026 untuk pendamping desa hingga stunting
Kemendes PDT, ucap dia, mendorong masyarakat desa untuk mengolah hasil pangan hingga memiliki nilai tambah, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat desa lainnya.
“Pelatihan ini juga mengajarkan cara menghitung umur simpan serta pengemasan yang aman bagi masyarakat desa, mengedukasi pentingnya higiene dan keamanan pangan untuk mencegah keracunan, kontaminasi, dan penyakit,” kata dia.
Anto mendorong masyarakat desa untuk mengurus sertifikasi dan legalitas produk pangan agar usaha desa dapat naik kelas hingga menembus pasar modern.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































