Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan dirinya tidak terkejut atas hasil negosiasi tarif dagang antara AS dan China.
Dalam diskusi “KAGAMA Leaders Forum: Trump Effect” yang diadakan di Jakarta, Rabu, Djauhari mengatakan bahwa pemimpin delegasi China, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, dibantu dengan orang-orang yang ahli dalam bidangnya saat melakukan perundingan dengan AS.
Menurut Djauhari, salah satu dari mereka yang mendampingi He Lifeng dalam perundingan adalah Menteri Perdagangan China Wang Mentao yang pernah aktif dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan sering berunding dengan Perwakilan Perdagangan AS (USTR).
“Dia tahu persis mentalitas negosiator dari Amerika Serikat,” tambah Djauhari.
Meskipun begitu, di tengah masa perundingan tarif dagang tersebut, Wang Mentao akhirnya digantikan oleh Li Chenggang yang sebelumnya menjadi wakil China di WTO.
Sedangkan yang lainnya adalah Wakil Menteri Keuangan China yang sering menghadiri pertemuan-pertemuan Britain’s World Institutions, IMF dan World Bank, kata Djauhari.
Selain itu, kondisi politik dan ekonomi di dalam negeri China cukup baik, di mana pertumbuhan ekonomi China pada kuartal keempat 2024 mencapai 5,4 persen, ujar Djauhari.
Djauhari mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping dan tim ekonominya sudah menargetkan untuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di China yang solusi tersebut berdampak pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tersebut.
Menurut penilaian Djauhari, alasan lain mengapa AS akhirnya sepakat dengan China adalah tarif yang dikenakan oleh China kepada AS berdampak langsung ke sumber penghidupan para pendukung Presiden Donald Trump.
Hal tersebut dapat membuat dukungan politik terhadap Trump akan berkurang, kata Djauhari.
Sesuai perjanjian tarif dagang antara AS dan China yang disepakati di Jenewa, Swis, AS akan menurunkan tarif impor produk China dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara China akan mengurangi tarif barang AS dari 125 persen menjadi 10 persen.
Kebijakan yang berarti pengurangan hingga sebesar 115 poin persentase itu rencananya akan dilakukan dalam jangka waktu 90 hari ke depan.
Baca juga: AS dan China sepakati pengurangan tarif 90 hari usai dialog Jenewa
Baca juga: 'Reset total': AS-China kurangi tarif 115 poin, Trump puji kesepakatan
Baca juga: Tarif AS-China turun tajam, apa artinya untuk ekonomi dunia?
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025