Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melalui BNIdirect Supply Chain telah memfasilitasi pembiayaan rantai pasok (supply chain financing) dengan nilai lebih dari Rp2,5 triliun sepanjang kuartal pertama 2025.
Menurut perseroan, capaian ini mencerminkan tingginya minat pelaku usaha terhadap solusi pembiayaan digital yang cepat, efisien, dan terintegrasi. BNIdirect Supply Chain sendiri merupakan solusi digital berbasis platform untuk mempermudah pengelolaan pembiayaan rantai pasok bagi nasabah korporasi dan mitra bisnis mereka.
“Kami percaya, solusi berbasis teknologi seperti ini semakin relevan dengan kebutuhan pasar sekaligus memperkuat posisi BNI sebagai mitra strategis dunia usaha,” kata Direktur Corporate Banking BNI Agung Prabowo melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Agung menjelaskan bahwa platform BNIdirect Supply Chain dirancang untuk mendukung pengelolaan modal kerja secara efisien, mempercepat arus kas, serta mempermudah pencatatan dan pemantauan transaksi secara digital dan real-time.
Pelaku usaha kerap dihadapkan pada tantangan dalam menjaga arus kas dan kesinambungan operasional rantai pasok. Supplier sering harus menunggu pembayaran, sementara buyer membutuhkan fleksibilitas.
Oleh sebab itu, kata Agung, BNIdirect Supply Chain hadir menjembatani keduanya sehingga supplier bisa dibayar lebih cepat dan buyer tetap dapat mengatur waktu pembayaran sesuai siklus bisnis mereka.
Melalui BNIdirect Supply Chain, nasabah bisa mendapatkan fleksibilitas bagi pelaku usaha dalam memilih skema yang sesuai, mulai dari supplier financing, distributor financing, hingga payable dan receivable financing. Layanan tersebut memberikan kemudahan dalam mengelola arus kas sekaligus menjaga kelancaran rantai pasok.
Fleksibilitas ini menjadikan BNIdirect Supply Chain sebagai enabler dalam ekosistem rantai pasok. Supplier dapat memperoleh pembayaran lebih cepat, sementara buyer tetap memiliki keleluasaan dalam mengatur jatuh tempo pembayaran sesuai kesepakatan.
Sejumlah fitur unggulan BNIdirect Supply Chain di antaranya auto-financing, automatic payment and settlement, hingga dashboard monitoring dan push notification dilakukan secara digital tanpa memerlukan dokumen fisik (paperless).
Menurut Agung, BNI menekankan aspek keamanan dan kemudahan akses. Pengguna dapat mengajukan pembiayaan kapan saja dan dari mana saja, dengan dukungan fitur seperti customized reports dan authorization matrix approval untuk meningkatkan kontrol terhadap proses transaksi.
BNIdirect Supply Chain tidak hanya menghadirkan solusi bagi nasabah segmen korporasi, melainkan juga memberikan dukungan nyata bagi UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan besar. Dengan pencairan dana yang cepat dan proses transparan, para pelaku UMKM dapat lebih fokus pada peningkatan produksi dan layanan.
"Ke depan, BNIdirect akan dilengkapi fitur-fitur yang lebih cerdas dan terintegrasi, sehingga dapat menjadi mitra strategis dalam pengelolaan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif,” tutup Agung.
Baca juga: BNI Sekuritas rilis New BIONS dan gelar kompetisi BIONS Cuanpionship 4
Baca juga: BNI catat lonjakan transaksi nasabah premium di Emirates Travel Fair
Baca juga: BNI perkenalkan layanan "wondr" secara lebih luas lewat CFD Jakarta
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025