Bentrok polisi-pengunjuk rasa imigrasi berlanjut di Los Angeles

5 hours ago 5

Houston, AS (ANTARA) - Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di Los Angeles selama tiga hari berturut-turut saat pemerintahan Trump melanjutkan penggerebekan imigrasi di negara bagian California, AS.

Para demonstran berkumpul di luar gedung federal di pusat kota Los Angeles pada Minggu (8/6), menuntut agar penggerebekan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di tempat kerja di kota terbesar kedua di AS itu segera dihentikan.

Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan untuk membubarkan konfrontasi yang disertai kekerasan dan menangkap puluhan orang, menurut media, tetapi pengunjuk rasa tetap bertahan.

"Komunitas yang sangat kuat, dan inilah alasan kami muncul, dan kami akan terus muncul karena merupakan kewajiban dan tugas bagi kita semua untuk berada di sini dan melawan penindasan dan para penculik ini," kata Nabil Shukir kepada stasiun televisi ABC7.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan dua ribu pasukan Garda Nasional California ke Los Angeles pada Minggu (8/6). Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para anggota Garda Nasional dikirim untuk "menangani pelanggaran hukum yang dibiarkan semakin parah" di California.

Gubernur California Gavin Newsom menolak pengerahan pasukan oleh Trump.

"Pemerintah federal mengambil alih Garda Nasional California dan mengerahkan 2.000 tentara di Los Angeles -- bukan karena kurangnya penegak hukum, tetapi karena mereka menginginkan tontonan," kata Newsom dalam sebuah pernyataan.

Walikota Los Angeles Karen Bass menyuarakan sentimen Newsom, menyebut pengerahan pasukan oleh presiden sebagai "eskalasi yang kacau."

"Ketakutan yang dirasakan orang-orang di kota kita saat ini sangat nyata - hal itu dirasakan di komunitas kita dan dalam keluarga kami dan hal itu membahayakan lingkungan kita," tulis Bass di X

"Kota kita tidak membutuhkan ini, dan saya mendesak para pengunjuk rasa untuk tetap bersikap damai," tambahnya.

Fidel Gomez, yang pamannya ditangkap dalam protes tersebut, yang dimulai pada Jumat (6/6), mengatakan bahwa para demonstran memperjuangkan hak-hak sipil mereka.

"Orang-orang perlu memahami: hal ini baru terjadi saat ini pada imigran, pada orang-orang yang tinggal di negara ini secara legal, tetapi segera, segala bentuk perbedaan pendapat akan dikriminalisasi," kata Gomez dalam sebuah wawancara dengan ABC7.

"Semua orang mengira hal ini terjadi pada orang lain. Pada akhirnya, hal ini akan terjadi pada mereka," tambahnya.

Garda Nasional dapat tetap berada di Los Angeles County hingga 60 hari, tergantung pada tingkat keparahan kekerasan dan protes yang berlanjut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Sejumlah demonstran ditangkap usai bentrok dengan polisi New York

Baca juga: Harvard gugat Trump atas larangan masuk bagi mahasiswa asing ke AS

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |