Pontianak (ANTARA) - Tiga jemaah haji asal Kalimantan Barat dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci selama pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi di mana ketiganya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTH 26 dan BTH 27 Embarkasi Batam.
"Salah satu jemaah yang wafat adalah Tarmizi bin Samad Muhammad (63), warga Kota Pontianak yang meninggal pada Minggu (8/6) pukul 07.55 waktu Arab Saudi karena infark miokard akut atau serangan jantung, dengan riwayat diabetes melitus tipe II," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, di Pontianak, Senin.
Harisson menjelaskan, almarhum tergabung dalam Kloter BTH 26. Selain Tarmizi, dua jemaah haji asal Kalbar lainnya yang wafat adalah Zainal Mustofa (65) asal Kabupaten Mempawah dan Siti Khasanah (75) asal Kabupaten Bengkayang.
Zainal wafat usai menjalani perawatan akibat retensio urin, sementara Siti Khasanah mengembuskan napas terakhir di ICU RS King Faisal setelah mengalami septic shock.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT," tuturnya.
Baca juga: PPIH Batam sebut gangguan jantung jadi penyebab utama wafatnya jamaah
Baca juga: Sudah lima calon haji asal Riau wafat di Tanah Suci Makkah
Berdasarkan data per 9 Juni 2025, jemaah haji asal Kalbar yang tergabung dalam Kloter BTH 21 hingga 27 telah tiba di Makkah dengan total sebanyak 2.533 orang, termasuk petugas kloter. Mayoritas jemaah dalam kondisi sehat dan berada dalam pantauan tim kesehatan haji (TKH).
Dari seluruh kloter, jumlah jemaah risiko tinggi (resti) cukup tinggi, dengan persentase antara 62 hingga 73 persen. Para jemaah dengan kondisi khusus tersebut mendapat pengawasan intensif, termasuk pelayanan medis bila diperlukan.
Beberapa jemaah dilaporkan sempat dirawat di rumah sakit setempat, antara lain Yusman Khairuddin (56) dari Sambas yang dirawat di Mina El Wadi Hospital karena sesak napas, dan Ibrahim Sali (82) dari Kota Pontianak yang mengalami retensio urin dan dirawat di Hotel Rabiyeh Al Hijaz.
Petugas kesehatan haji menyampaikan bahwa secara umum kondisi seluruh jemaah Kalbar yang berada di Makkah relatif stabil dan terus dipantau secara berkala.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengimbau keluarga jemaah untuk tetap tenang dan terus mendoakan keselamatan serta kelancaran ibadah haji bagi para tamu Allah dari Kalbar," katanya.
Baca juga: Kemenag Lampung: Enam calon haji dan satu haji meninggal dunia
Baca juga: Satu haji Embarkasi Palembang meninggal di Arafah
Baca juga: Seorang calhaj asal Pamekasan meninggal dunia Tanah Suci
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025