Bappenas: Pembiayaan luar negeri untuk bangun kelembagaan lebih kuat

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan nilai pembiayaan dari luar negeri untuk membangun kelembagaan yang lebih kuat.

“Nilai dari pembiayaan luar negeri tidak hanya dari pendanaan, tetapi juga dari gagasan, teknologi, inovasi, dan peluang untuk membangun kelembagaan yang lebih kuat,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal itu Febrian sampaikan dalam agenda Development Partner Coordination Meeting.

“Kami juga ingin mendorong keterlibatan yang berkelanjutan lewat diskusi rutin, umpan balik yang jujur, dan pelaporan yang konsisten agar bisa menjaga keselarasan dan merespons tantangan baru dengan cepat. Dialog bersama yang terstruktur akan membantu koordinasi, akuntabilitas, dan kualitas keseluruhan kerja sama kita,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Putut Hari Satyaka menyampaikan arah kebijakan pembiayaan luar negeri serta Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (JRPLN-JM)/Blue Book 2025–2029.

Ia mengatakan perencanaan dilakukan melalui tahapan Blue Book (daftar rencana awal), Green Book (daftar prioritas yang diusulkan), dan Daftar Kegiatan (daftar final untuk implementasi) untuk memperkuat seluruh tahapan maupun proses persetujuan implementasi lebih cepat.

Blue Book 2025–2029 yang diterbitkan pada 17 Oktober 2025 menjadi rujukan utama pipeline proyek pembiayaan luar negeri, memuat usulan proyek kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memastikan dukungan eksternal selaras dengan prioritas nasional, strategi sektoral, dan percepatan pembangunan wilayah.

Pertemuan yang turut dihadiri lebih dari 30 perwakilan kedutaan, lembaga keuangan internasional, serta lembaga pembangunan bilateral dan multilateral, bersama pejabat Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas, juga membahas transisi dari Blue Book menuju Green Book serta penguatan penyiapan proyek.

“Kita perlu memastikan bahwa pipeline proyek semakin kuat, tidak terjadi duplikasi, dan proses persetujuan serta implementasinya dapat berlangsung lebih cepat dan efektif,” kata Putut.

Keterlibatan seluruh mitra pembangunan dalam forum ini diharapkan dapat meningkatkan meningkatkan kualitas pipeline, efektivitas pembiayaan luar negeri, dan akuntabilitas kerja sama yang mendukung pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |