Aspekpir kembangkan biochar dari tandan kosong sawit

4 days ago 4

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) mengembangkan biochar, arang aktif dengan kandungan karbon yang cukup tinggi, menggunakan bahan baku dari tandan kosong sawit.

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan kegiatan yang diselenggarakan di KUD Karya Sembada, Desa Batang Tindih, Kecamatan Rumbio Jaya, tersebut melibatkan 100 petani sawit anggota Aspekpir di Kabupaten Kampar, Riau.

"Harapan kami, anggota Aspekpir di Kampar bisa membuat biochar secara mandiri karena bahan bakunya (tandan kosong sawit) sangat melimpah," kata Setiyono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dengan kemampuan menyerap atau menyimpan air dan unsur hara, biochar mampu menjaga kelembaban tanah sehingga akar tanaman dapat berkembang lebih baik.

Baca juga: IAT Teken MoU dengan Aspekpir Indonesia untuk Tingkatkan Analisis Kualitas di Industri Kelapa Sawit Lokal

Dengan fungsi tersebut, biochar bukan pupuk, lanjutnya, jika pupuk berfungsi sebagai sumber nutrisi langsung bagi tanaman, maka arang aktif berkarbon tinggi lebih berperan sebagai pembenah tanah.

"Arang aktif ini memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas penyimpanan air, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroorganisme tanah yang bermanfaat,” katanya.

Mirza Arif Zainal dari Yayasan Agathis Dammara Karbon menambahkan biochar kaya karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna atau pembakaran tanpa oksigen atau oksigen terbatas dengan suhu di atas 200-250 Celcius.

Biochar memiliki rongga-rongga yang berfungsi menyerap dan menyimpan dengan sangat baik, berfungsi mengikat unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, sehingga mencegah unsur hara tersebut tersapu oleh air hujan, erosi atau leaching.

Sementara itu, Senior Analis Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Anwar Sadat menyatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan pengembangan biochar oleh petani sawit di Kabupaten Kampar tersebut.

"Harapan saya para peserta bisa mengaplikasikan biochar yang dibuat di kebun sawitnya. Apalagi tandan kosong sawit yang menjadi bahan baku (biochar) banyak tersedia di sini," katanya.

Biochar, lanjutnya, memiliki nilai ekonomi dan menjadi produk yang layak dipasarkan oleh siapa saja yang mampu memproduksinya.

Apalagi kebutuhan terhadap biochar tidak hanya terbatas pada individu atau perorangan atau kelompok tani, namun juga rumah tangga, komunitas sampai perusahaan perkebunan.

"Petani kelapa sawit punya peluang untuk memanfaatkan biochar sebagai produk yang layak dipasarkan di sekitar tempat tinggal maupun pasar yang lebih luas," katanya.

Baca juga: Aspekpir apresiasi PTPN IV berkontribusi akselerasi PSR

Baca juga: BPDPKS dan Aspekpir mengembangkan UKMK berbasis sawit di Sulbar

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |