Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia selaku Ketua ASEAN tahun 2025 menyatakan keprihatinan mendalam sekaligus mengecam keras serangan udara terhadap Rumah Sakit Mrauk-U di Negara Bagian Rakhine Barat, Myanmar, yang terjadi pada Rabu, 10 Desember 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan resmi Ketua ASEAN yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu malam.
“ASEAN menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan dengan tegas mengecam serangan udara terhadap Rumah Sakit Mrauk-U di Negara Bagian Rakhine Barat, Myanmar, pada 10 Desember 2025, yang mengakibatkan sedikitnya 31 warga sipil meninggal dunia dan 76 orang lainnya mengalami luka-luka,” demikian keterangan Kemlu Malaysia.
Malaysia menegaskan bahwa serangan yang menargetkan warga sipil dan fasilitas medis merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa 1949. Tindakan tersebut dinilai tidak dapat diterima dan bertentangan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam ASEAN.
Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia juga menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban serta komunitas yang terdampak, seraya mendoakan pemulihan bagi para korban luka.
“Kami mendesak semua pihak di Myanmar untuk mengambil langkah-langkah konkret guna segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu, menghentikan serangan yang ditargetkan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, menahan diri sepenuhnya, serta memastikan perlindungan dan keselamatan seluruh warga sipil dan infrastruktur sipil,” tulis pernyataan tersebut.
Ketua ASEAN kembali menegaskan pentingnya pelaksanaan penuh gencatan senjata yang diperluas dan diperpanjang di seluruh Myanmar, sebagaimana ditegaskan dalam "Pernyataan Para Pemimpin ASEAN tentang Gencatan Senjata yang Diperluas dan Diperpanjang di Myanmar" yang dikeluarkan pada 26 Mei 2025.
ASEAN juga menegaskan kembali bahwa Konsensus Lima Poin tetap menjadi acuan utama dalam menangani krisis politik di Myanmar.
Pelaksanaan penuh konsensus tersebut dinilai krusial untuk membantu rakyat Myanmar mencapai penyelesaian damai yang inklusif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan rakyat serta kontribusi terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan.
Baca juga: Junta Myanmar bantah korban sipil dalam serangan rumah sakit
Baca juga: Sedikitnya 33 tewas dalam pemboman junta di rumah sakit di Myanmar
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































