Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menyatakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sangat relevan dimanfaatkan oleh masyarakat urban yang cenderung rentan terhadap berbagai penyakit.
Hal itu disampaikan Wapres saat meninjau langsung pelaksanaan Program CKG pada dua puskesmas di Jakarta yakni Puskesmas Kecamatan Kembangan di Jakarta Barat dan Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan di Jakarta Selatan, pada Selasa.
"Gaya hidup masyarakat urban yang cenderung rentan terhadap penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes, menjadikan layanan cek kesehatan gratis ini semakin relevan untuk dimanfaatkan secara maksimal," demikian petikan pernyataan Wapres melalui Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta.
Dalam keterangan tersebut disampaikan, kehadiran Wapres di kedua puskesmas itu menjadi simbol dorongan moral, sekaligus bentuk pengawasan agar layanan Program CKG berjalan optimal.
Baca juga: Menkes: Jateng peringkat pertama program cek kesehatan gratis
Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam mengawal perluasan akses layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat.
Melalui peninjauan ini, Wapres menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menjaga keberlanjutan program-program layanan dasar, termasuk layanan kesehatan, sebagai bagian dari investasi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, produktif, dan tangguh.
Sejalan dengan arahan Wapres, Penanggung Jawab Klaster 3 Dewasa dan Lansia pada Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan, Edwinaditya Sekar Putri mengatakan antusiasme masyarakat terhadap Program CKG sangat tinggi.
Tak hanya dari kalangan lansia, kata dia, masyarakat usia produktif juga turut memanfaatkannya sebagai bagian dari kontrol kesehatan rutin.
Baca juga: Wapres Gibran pastikan pemerataan akses kesehatan hingga pelosok
“Dengan adanya CKG, pasien yang sebelumnya punya BPJS tidak pernah digunakan, ketika dia datang, oh ternyata enak ya pakai BPJS, periksa, ternyata bagus ya,” katanya.
Ia menekankan pentingnya membangun semangat masyarakat tidak hanya untuk berobat saat sakit, tetapi juga dalam upaya preventif dan promotif. Menurutnya, puskesmas pada dasarnya bukan berfokus pada pelayanan kuratif, melainkan lebih mengutamakan pendekatan promotif dan preventif.
Edwina juga menambahkan pemeriksaan awal melalui Program CKG tidak hanya berhenti pada tahap laboratorium, melainkan juga dapat berlanjut ke pemeriksaan lanjutan dan edukasi seputar kesehatan, sehingga semakin meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Misalnya yang tadinya datang, tidak ada keluhan apa-apa. Ternyata hasil tensi saya tinggi ya, Dok. Dari situ nanti biasanya kita edukasi, bahwa tata laksana tensi seperti apa, cara gizi, cara makannya, diet yang harus dijalankan, kemudian kontrol rutin," katanya.
Baca juga: Kemenkes upayakan pemenuhan dental unit di 865 puskesmas pada 2025
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025