Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan pemerintah memperkuat sektor pertanian melalui pemenuhan pupuk bersubsidi, perbaikan total irigasi, serta kebijakan konkret yang langsung meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
“Selama setahun pemerintahan (Presiden) Pak Prabowo, sudah begitu banyak kebijakan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Pupuk dicukupkan, distribusi diperbaiki, harga diturunkan, irigasi direvitalisasi hingga berbagai instruksi Presiden dikeluarkan demi memperkuat sektor pangan,” kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Dia menekankan hal itu dalam Gala Dinner Tani Merdeka yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
Ia menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar mengungkapkan dalam setahun pemerintah telah menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat posisi petani, memperbaiki tata kelola pangan, serta menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional.
Ia menambahkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berkomitmen penuh memperkuat sektor pertanian melalui berbagai kebijakan konkret yang langsung menyentuh kebutuhan petani.
Pertama, terkait pupuk pemerintah telah memenuhi kembali kuota pupuk bersubsidi yang selama ini kurang. Distribusinya pun dibenahi dari sistem yang berbelit menjadi lebih sederhana sehingga lebih cepat sampai ke petani. Bahkan, harga pupuk resmi tercatat turun hingga 20 persen dalam beberapa minggu terakhir.
Kedua, pemerintah juga melakukan revitalisasi total terhadap sistem irigasi nasional. Selama ini kewenangan perbaikan irigasi terpecah antara pusat, provinsi, dan kabupaten, sehingga banyak saluran tidak dapat ditangani.
"Kini, Presiden Prabowo menerbitkan instruksi yang membuka penuh seluruh kewenangan yakni pemerintah pusat boleh memperbaiki semua jenis irigasi, provinsi dapat turun langsung, dan kabupaten juga dapat menangani tanpa hambatan birokrasi," tutur Sudaryono.
"Kalau bupati tidak perbaiki, Presiden yang perbaiki. Begitu pula provinsi. Maka sekarang hampir seluruh irigasi di Indonesia masuk tahap revitalisasi,” tambah Sudaryono.
Ketiga, Sudaryono mengatakan fokus besar Presiden Prabowo pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
Ia menyampaikan Presiden memiliki cara yang jelas dalam memajukan pangan nasional.
“Kalau pupuk lancar, air lancar, produksi naik, maka petani sejahtera. Sesederhana itu,” tegas Sudaryono yang juga Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia.
Sudaryono menegaskan pula kebijakan yang benar harus diperjuangkan. Ia meminta para anggota Tani Merdeka untuk tidak diam ketika kebijakan yang baik diserang oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
“Kalau menurut Anda kebijakan Presiden ini sudah benar, maka Anda harus bersuara. Jangan sampai orang yang benci bersuara lebih keras daripada petani yang merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi jajaran Forkopimda Jawa Tengah, tokoh masyarakat, serta struktur Tani Merdeka yang hadir hingga tingkat desa. Ia menyebut Tani Merdeka sebagai gerakan besar yang lahir dari akar rumput petani.
“Tani Merdeka merupakan gerakan akar rumput yang memang berangkat dari kelompok tani di lapangan. Karakter mereka keras di luar tapi penuh kepedulian di dalam,” Sudaryono.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan daerahnya merupakan provinsi muda dengan energi besar dan kontribusi kuat terhadap produksi pangan nasional.
Jateng, kata dia, tercatat surplus beras dan jagung, serta mendominasi berbagai komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah.
“Capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif dan menjadi dasar untuk menjaga lahan pertanian tetap produktif, memperkuat pengendalian inflasi, serta menarik investasi besar ke Jawa Tengah,” kata Luthfi.
Ia juga menyoroti menurunnya minat pemuda desa untuk terjun ke sektor pertanian. Untuk itu, ia mendorong pembentukan SK Kecamatan Berdaya di setiap kabupaten/kota sebagai wadah penguatan program Petani Merdeka dan pengembangan petani milenial.
“Program-program pertanian akan terus kita siapkan agar benar-benar menarik bagi anak muda,” kata Luthfi yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Tengah itu.
Baca juga: Wamentan: RUU Komoditas Strategis bakal ubah peta ketahanan pangan RI
Baca juga: Wamentan dorong IPB jadi pusat inovasi pembangunan pertanian nasional
Baca juga: Wamentan: Kabupaten Karo punya basis kuat untuk agrowisata modern
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































