Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menyebut ingin menggali potensi seni pertunjukan untuk memajukan ekonomi kreatif Indonesia melalui pertemuan dengan komunitas seni pertunjukan Jakarta Movin.
"Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat memahami lebih lanjut tentang potensi dan kebutuhan industri seni pertunjukan Indonesia dalam konteks ekonomi kreatif," ujar Wamenekraf Irene dalam keterangan pers yang diterima, Jumat.
Wamenekraf Irene menekankan pentingnya penyediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai bagi industri seni pertunjukan serta mempromosikan karya-karya seni pertunjukan Indonesia ke tingkat nasional dan internasional.
Baca juga: WamenEkraf tekankan pentingnya konversi seni ke nilai ekonomi
Apalagi, Jakarta Movin sendiri sudah berkiprah memberikan dengan memajukan industri seni pertunjukan Tanah Air, memperpanjang nyawa IP (Intellectual Property) Indonesia berkualitas, dan melatih SDM (Sumber Daya Manusia) kreatif Indonesia yang berkualitas melalui karya teatrikal seperti ‘Musikal Petualangan Sherina’ dan ‘Teater Musikal Cek Toko Sebelah’.
"Kolaborasi hehahelix yang melibatkan pemerintah, swasta, dan komunitas seni perlu dilakukan untuk mencapai hal tersebut," kata Wamenekraf Irene.
Wamenekraf Irene pun meyakini industri teater musikal Indonesia semakin maju dan meningkatkan kualitas produksi seni pertunjukan.
Baca juga: Kemenekraf perluas akses musisi agar semakin kompetitif
Dengan begitu Wamenekraf Irene berharap industri teater musikal dapat menjadi cerminan perkembangan kebudayaan modern Indonesia yang berorientasi pada ekonomi kreatif.
Sementara itu, Co-Founder Jakarta Movin Nuya Susantono optimistis kerja sama dengan Kemenekraf dapat memajukan industri teater musikal Indonesia dan membanggakan karya-karya di kancah internasional.
Nuya juga berharap upaya itu bisa meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap industri seni pertunjukan Indonesia dan ekonomi kreatif secara keseluruhan.
Baca juga: Kemenekraf MoU dengan RRI perkuat ekosistem musik Indonesia
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025
