UNDP-UNICEF kaji dukungan pemulihan dini pascabencana Aceh

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - UNDP Indonesia menyampaikan bahwa lembaga tersebut sedang melakukan peninjauan untuk memberikan dukungan yang terbaik kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan bencana dan masyarakat terdampak.

Menurut pernyataan tertulis dari Pusat Informasi PBB (UNIC) di Jakarta, Senin, bahwa UNDP Indonesia telah menerima permintaan resmi dari Aceh pada 14 Desember 2025.

"Saat ini, UNDP tengah melakukan peninjauan untuk memberikan dukungan terbaik yang dapat diberikan kepada pihak-pihak nasional yang terlibat dalam penanganan, serta masyarakat yang terdampak seiring dengan mandat UNDP mengenai pemulihan dini (early recovery)," menurut pernyataan tersebut.

Pernyataan itu disampaikan untuk merespon pertanyaan dari media terkait dua surat dari Pemerintah Provinsi Aceh untuk UNDP Indonesia dan UNICEF agar membantu penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh.

Pernyataan itu juga menyampaikan bahwa UNICEF telah menerima surat dari Pemerintah Provinsi Aceh, dan saat ini sedang meninjau bidang-bidang dukungan yang diminta melalui koordinasi dengan otoritas terkait.

Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan prioritas di mana UNICEF dapat berkontribusi dalam upaya penanganan yang dipimpin oleh pemerintah.

UNICEF, bersama dengan badan-badan PBB lainnya, sejak awal terjadinya banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, telah bekerja secara erat dengan pemerintah di tingkat nasional dan daerah, serta para mitra dalam mendukung upaya respons darurat.

"Tim UNICEF di Kantor Lapangan Aceh telah berada di lapangan dan diperkuat dengan tambahan keahlian teknis, khususnya di bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan anak," menurut pernyataan itu.

UNICEF itu pun menyatakan tetap berkomitmen penuh dan siap memberikan dukungan lebih lanjut terhadap respons yang dipimpin oleh pemerintah melalui koordinasi yang erat dengan otoritas terkait.

Sementara itu, PBB di Indonesia menyampaikan pihaknya telah mendukung upaya pemerintah di lapangan melalui bantuan teknis sesuai mandat program-program yang sedang berlangsung di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta bantuan di tingkat nasional melalui kementerian terkait.

"PBB siap untuk memperkuat dukungan tersebut dengan terus bekerja sama secara erat dengan pemerintah," menurut pernyataan itu.

Menurut data BNPB yang dipantau pada Senin malam, jumlah korban meninggal dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, mencapai 1030 orang, 206 orang dinyatakan hilang, sekitar 7.000 orang terluka, dan 186.488 rumah mengalami kerusakan.

Baca juga: Menko PM resmikan lagi rute ke Rembele percepat kirim bantuan ke Aceh

Baca juga: Dewan Profesor USK bersurat ke Presiden tetapkan bencana nasional

Baca juga: Aceh minta bantuan penanganan bencana kepada dua lembaga PBB

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |