Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 28 siswa kelas 6 SDN 01 Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tetap mengikuti Ujian Satuan Pendidikan (USP) meski akses jalan menuju sekolah mereka tertutup material longsor sejak Selasa (20/5).
Kepala SDN 01 Depok Budi Sunyoto, Kamis, mengatakan sebagian besar siswa terpaksa berjalan kaki lebih dari satu kilometer melalui jalan setapak licin dan mendaki demi tetap bisa hadir mengikuti ujian.
"Ada juga yang nekat melewati timbunan longsor di jalan desa, tapi sebagian besar memilih jalan memutar lewat jalur setapak di perkebunan. Jalannya lumayan curam dan licin," ujar Budi.

Tak hanya siswa, dua guru pengawas ujian dari SDN Dawuhan dan SDN Pogalan juga mengalami kesulitan. Salah satunya, Dina Yuliani, guru dari SDN 02 Botoputih, terjatuh dari sepeda motor saat perjalanan pulang usai mengawasi ujian di SDN 01 Depok pada Rabu (21/5) siang.
"Jalannya berkabut dan licin. Saya terjatuh sepulang mengawas ujian. Hari ini pun saya masih harus berjalan pincang," kata Dina.
Menurut Budi, kondisi akses yang tertutup longsor membuat semua aktivitas di SDN 01 Depok terganggu. Biasanya para siswa diantar orang tuanya menggunakan sepeda motor, namun sejak longsor terjadi mereka harus berjalan kaki melewati jalan alternatif yang sulit dijangkau.
Baca juga: BNPB: 1 anak tewas, 6 orang hilang akibat banjir-longsor di Trenggalek
Seorang guru yang tinggal di sekitar sekolah bahkan ikut membimbing siswa-siswi melewati jalur perkebunan untuk memastikan mereka sampai ke sekolah dengan selamat.
"Dari 28 siswa kelas 6, sebanyak 17 siswa paling terdampak karena lokasi rumah mereka berada di sisi yang terisolasi material longsor. Meski begitu, semua siswa datang tepat waktu dan bisa mengikuti ujian sesuai jadwal," kata Budi.
Ujian Satuan Pendidikan menjadi salah satu komponen penilaian kelulusan siswa tingkat SD. Karena itu, pihak sekolah tetap berupaya maksimal agar pelaksanaan ujian berjalan lancar meski dalam kondisi darurat.
Longsor besar yang terjadi di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan juga menyebabkan akses utama Dusun Banaran menuju pusat desa terputus total. Jalur alternatif di tengah kampung pun ikut tertutup.
Satu-satunya akses darurat yang bisa dilalui adalah melalui Desa Srabah, Kecamatan Bendungan dengan jarak tempuh memutar sekitar 8 kilometer.
Bencana longsor yang terjadi sejak Senin (19/5) sore itu juga mengakibatkan enam warga dilaporkan hilang tertimbun material. Mereka adalah Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatemi (70), dan Torik (2).
Hingga Kamis siang, tim SAR gabungan masih terus melakukan proses pencarian terhadap para korban yang tertimbun.
Baca juga: Kemensos siap santuni korban meninggal banjir- longsor di Trenggalek
Baca juga: Gubernur Jatim tinjau lokasi longsor trenggalek
Baca juga: Gubernur Jatim tinjau posko pengungsi korban longsor Trenggalek
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025