Sinner ingin "hapus" final Roland Garros dari ingatan

6 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner ingin "menghapus" laga final yang berlangsung selama lima jam 29 menit di Roland Garros dari ingatannya, setelah hampir menang melawan Carlos Alcaraz di Roland Garros, tetapi gagal total dalam tie-break set kelima.

"Saya senang bisa tampil di level seperti ini. Masih senang dengan turnamen ini. Namun, yang ini jelas menyakitkan," kata Sinner yang berusaha memenangi gelar major keempat dan gelar Roland Garros pertamanya, dalam konferensi pers usai pertandingan seperti disiarkan ATP, Senin.

"Tidak banyak yang bisa dibicarakan saat ini. Namun, sekali lagi, saya senang dengan cara kami berusaha untuk meningkatkan kemampuan setiap hari dan berusaha menempatkan diri saya di posisi seperti ini. Ini pertandingan tingkat tinggi, itu sudah pasti. Sangat senang bisa menjadi bagian dari ini. Namun, hasil akhirnya menyakitkan."

Sinner tampak bergerak menuju kemenangan, unggul dua set dan satu break di set ketiga, lalu memimpin 5-3 di set keempat. Namun, Alcaraz belum menyerah. Petenis Spanyol itu berjuang keras, menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Alcaraz akhirnya memenangi tie-break untuk membawa pertandingan ke set kelima yang menegangkan.

Setelah pertandingan, Sinner ditanya bagaimana ia menangani perubahan emosi dan berhasil mengatur ulang pola pikirnya menjelang set penentuan.

"Saya mencoba menghapus semuanya, setiap set. Dalam Grand Slam, Anda mencoba memulai dari awal lagi," kata Sinner.

"Tentu saja saya kecewa dengan set keempat dan match point serta servis. Namun, sekali lagi, saya tetap bertahan secara mental. Saya tidak memberinya poin gratis. Saat pertandingan berakhir, ya sudah berakhir."

Baca juga: Alcaraz juarai French Open usai kalahkan Sinner dalam final terpanjang

"Itu perasaan yang berbeda. Hal-hal yang berbeda berdatangan dalam pikiran Anda. Anda tidak dapat berubah lagi saat pertandingan berakhir. Namun, saat Anda memulai set kelima, Anda masih dapat mengubah beberapa hal," ujar petenis berusia 23 tahun itu.

Sinner kini memegang catatan 6-10 di set kelima dan juga tidak pernah memenangi pertandingan yang berlangsung lebih dari tiga jam 50 menit (0-7).

Setelah berkompetisi di final Roland Garros terlama dalam sejarah, Sinner segera mengesampingkan segala masalah fisik dan merasa senang dengan level yang ia temukan.

"Secara fisik, saya cukup baik-baik saja. Tentu saja, lelah. Ia juga lelah, karena itu adalah pertandingan fisik. Itu adalah pertandingan mental. Anda tidak dapat benar-benar mengubahnya. Saya tetap senang menjadi bagian dari pertandingan ini," kata Sinner.

"Saya pikir itu adalah pertandingan tingkat tinggi yang sangat, sangat tinggi, berlangsung lama... Kami mencoba untuk melupakannya dan mengambil sisi positifnya serta terus maju. Tidak ada cara lain."

Baca juga: Sabalenka ingin jeda sejenak usai kekalahan pahit di final French Open

Dengan mengklaim gelar major kelimanya, Alcaraz meningkatkan catatannya menjadi 8-4 dalam head to head antara keduanya. Persaingan sengit antara Alcaraz dan Sinner dimulai di ajang ATP Masters 1000 di Paris pada 2021, dengan pertemuan final French Open sebagai pertandingan terbaik mereka hingga saat ini.

Sinner berbagi pemikirannya tentang bagaimana menurutnya persaingannya dengan Alcaraz dibandingkan dengan persaingan di masa lalu.

"Saya pikir setiap persaingan berbeda. Dulu, mereka memainkan tenis yang sedikit berbeda. Sekarang bola melaju cepat. Sangat fisik. Sedikit berbeda dari sudut pandang saya, tetapi Anda tidak dapat membandingkannya," kata Sinner.

"Saya cukup beruntung untuk bermain melawan Novak, melawan Rafa. Di Grand Slam, Roger tidak pernah, sayangnya. Mengalahkan mereka, butuh banyak hal."

"Saya memiliki perasaan yang sama dengan Carlos dan beberapa pemain lainnya. Senang melihat kami juga dapat menghasilkan tenis seperti ini, karena saya pikir itu bagus untuk seluruh gerakan tenis dan penonton," ujar pemenang tiga gelar Grand Slam itu.

"Suasananya menyenangkan hari ini dan menjadi bagian darinya, ini sangat istimewa. Tentu saja, saya senang menjadi bagian dari ini."

Baca juga: Gauff kalahkan Sabalenka untuk juarai French Open

Baca juga: Sinner taklukkan Djokovic untuk capai final Roland Garros pertamanya

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |