Peran berbagai pihak mampu entaskan kekerasan seksual di ruang digital

5 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Kota Denpasar, Bali Nena Mawar Sari S.Psi., Psikolog, Cht mengatakan, dibutuhkan peran bersama antara pemerintah hingga orang tua dalam mengentaskan kekerasan seksual di ruang digital.

“Hal yang dapat dilakukan orang tua, pemerintah serta berbagai pihak dalam mengentaskan kekerasan seksual di ruang digital adalah dengan membuat satu tim yang bersinergi ya,” ujar Nena saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan bahwa, pemerintah dapat berperan dengan memperkuat regulasi tentang aturan bermedia sosial lewat UU ITE.

Baca juga: Orang tua hingga lingkup sekolah berperan berantas kekerasan seksual

Sementara itu, peran orang tua dalam menghadirkan komunikasi yang selaras dan harmonis serta aman di rumah.

“Karena kita tidak tahu apa yang ada di luar entah itu aplikasi game online, judi online atau termasuk pornografi secara digital itu kita tidak pernah bisa tahu,” katanya lagi.

Dengan komunikasi yang hangat dan tepat di rumah, katanya, anak mau membicarakannya bersama orang tua sehingga mampu mencegah anak memutuskan sesuatu hal secara impulsif.

Baca juga: Pakar sebut pentingnya komunikasi positif keluarga di era digital

Wanita yang juga berpraktik di klinik Bali Psikologi ini berharap kehadiran aparat penegak hukum mampu hadir dalam ruang digital sebagai bentuk patroli di dunia siber, hal ini untuk memantau adanya praktik kekerasan seksual di ruang digital.

“Mungkin bisa juga ada tim yang bisa patroli juga di dunia maya ya, untuk bisa melihat kemungkinan-kemungkinan praktik-praktik kekerasan seksual secara media sosial,” katanya.

Baca juga: Psikolog UGM: Pendidikan seksual penting cegah kekerasan seksual anak

Sementara dari segi pendidikan dan lingkungan, ia menyarankan perlunya disisipkan pelajaran tertentu mengenai bagaimana menjaga atau bertanggung jawab atas tubuh masing-masing individu.

Kemudian mengenal reproduksi hingga kemungkinan-kemungkinan secara emosional dan psikologis. Upaya ini menurutnya dapat dihadirkan lewat kolaborasi antara guru di lingkup akademis dan orang tua, psikolog atau tenaga medis untuk memberikan edukasi soal praktik kekerasan seksual pada anak.

Baca juga: Komnas Perempuan kecam keras grup Facebook Fantasi Sedarah

Baca juga: Mengibarkan bendera perang melawan konten menyimpang

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |