Jakarta (ANTARA) - Tim Formatur Sekolah Rakyat mulai melakukan seleksi wawancara terhadap 190 calon kepala sekolah dari sekitar 600 pendaftar awal yang dinyatakan lolos tahap administrasi.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh di Kantor Kementerian Sosial Jakarta Kamis mengatakan, wawancara dimulai pada Rabu pekan ini dan dilaksanakan secara daring untuk menjangkau peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dari 190-an peserta, akan kita ambil 60-an kepala sekolah. Ini tahap penting karena mereka akan menjadi ujung tombak Sekolah Rakyat,” kata Nuh.
Baca juga: KemenPPPA pesan Sekolah Rakyat kedepankan kepentingan terbaik anak
Menurut dia, para calon kepala sekolah yang lolos seleksi akan menjalani pelatihan dan magang di sekolah-sekolah yang mewakili karakteristik Sekolah Rakyat. Setelah itu, mereka juga akan dilibatkan dalam pelatihan calon guru.
Selain syarat minimal pendidikan sarjana, Nuh menekankan pula pentingnya tiga kompetensi utama yang harus dimiliki oleh calon kepala sekolah. Pertama adalah empati sosial yang tinggi, mengingat siswa Sekolah Rakyat merupakan anak-anak dengan latar belakang khusus.
Baca juga: Mensos tegaskan Sekolah Rakyat, sekolah unggulan untuk warga miskin
“Kepala sekolah harus punya empati sosial dominan. Tapi itu saja tidak cukup,” katanya.
Kompetensi kedua adalah kemampuan menjadi motivator ulung yang dapat membangkitkan semangat dan kepercayaan diri siswa. “Mereka harus bisa membangkitkan self-confidence, membangkitkan semangat juangnya. Jadi petarung,” kata Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014).
Sementara itu, kompetensi ketiga adalah wawasan luas yang memungkinkan kepala sekolah dan guru memberikan bimbingan menyeluruh kepada siswa, agar mereka tidak hanya memiliki semangat, tetapi juga bekal untuk sukses.
Baca juga: PU targetkan renovasi 65 sekolah untuk Sekolah Rakyat selesai Juli
Formatur memastikan bahwa proses seleksi akan melibatkan diskusi bersama para menteri untuk menetapkan nama-nama terpilih yang memenuhi standar. Setelah kepala sekolah, perekrutan akan dilanjutkan untuk wali asrama, wali asuh, dan guru, dengan seluruhnya mengikuti masa pelatihan.
“Insya Allah pertengahan Juli, Sekolah Rakyat sudah mulai berjalan,” ujarnya.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025