Jakarta (ANTARA) - Tim RRQ Valorant menatap ajang internasional Valorant Masters Toronto 2025 dan Esports World Cup (EWC) 2025 Riyadh usai menjuarai VCT 2025 Pacific Stage 1.
"Kami akan melihat turnamen mendatang seperti yang telah kami lakukan selama Tahap 1 dan babak playoff, persiapan seperti yang telah kami lakukan dan berkomitmen penuh untuk tampil baik di Masters Toronto dan EWC," kata Head of VALORANT Team RRQ Jonathan Hoo saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.
Dalam laga Grand Final yang digelar di Seoul, Korea Selatan, Minggu (11/5), RRQ berhasil menumbangkan tim asal Amerika Utara Gen.G dengan skor akhir 3-1.
Sempat kalah pada gim pertama, RRQ Valorant yang diperkuat oleh talenta Indonesia David Monangin (xffero), Cahya Nugraha (monyet), dan Bryan Setiawan (Kushy) bangkit dan memenangi tiga map beruntun, yakni Ascent, Lotus, dan Icebox.
Tim yang terbentuk sejak 2022 itu juga memiliki memiliki pemain asal Rusia Jemkin yang berhasil meraih gelar MVP sebanyak empat kali sepanjang VCT Pacific Stage 1.
Baca juga: PBESI umumkan 24 atlet timnas esports untuk SEA Games 2025
Perjalanan RRQ menuju podium tidak mulus. Mereka sempat kalah telak 0-2 dari Gen.G di Upper Final, dan harus turun ke Lower Bracket. Namun, RRQ bangkit dan mengalahkan tim kuat Paper Rex dengan skor ketat 3-2.
RRQ tancap gas dan membalikkan keadaan saat bertemu Gen.G di laga pamungkas untuk meraih predikat juara, sekaligus gelar pertama RRQ di level Asia-Pasifik.
"Sudah lama dinantikan. Kami mengalami banyak pasang surut sebagai sebuah tim, banyak perubahan anggota, tetapi kami selalu memandang program kemitraan ini dengan Riot dan VCT sebagai proyek jangka panjang, untuk tetap bersama pelatih yang memiliki visi tentang bagaimana menurutnya tim harus bermain dan memberinya sedikit waktu," ujar Jonathan Hoo.
"Kami beruntung bisa mendapatkan pemain tertentu di sepanjang jalan, tetapi itu bukan tanpa perlawanan dan sedikit keberuntungan."
Setelah menjuarai VCT Pacific Stage 1, RRQ akan melanjutkan perjuangannya di VCT Masters Toronto 2025 yang akan digelar dari 7 hingga 22 Juni di Enercare Centre, Toronto, Kanada.
Turnamen ini akan mempertemukan 12 tim terbaik dari empat liga internasional, yakni Americas, EMEA, Pasifik, dan China.
Baca juga: Timnas esports Indonesia mulai pelatnas SEA Games 2025
"Penampilan Tahap 1 kami, selama tiga hari final, menunjukkan stamina dan ketabahan mental kami dalam pertandingan yang sulit dan babak yang ketat. Kami memasuki Masters Toronto dengan momentum yang kuat tetapi harus menghormati tim lain karena mereka adalah juara di wilayahnya masing-masing, yang semuanya lolos berdasarkan prestasi mereka sendiri," kata Jonathan Hoo.
"Mempertahankan pola pikir dan semangat yang sama dari Tahap 1 dan playoff sangat penting untuk membuktikan kehebatan global RRQ. Harapan kami adalah untuk fokus pada pengembangan diri dan memanfaatkan unggulan #1 kami untuk babak playoff yang mendalam, meraih poin kejuaraan yang penting."
Sebagai juara Pasifik, RRQ akan langsung masuk ke babak playoff, sementara tim lainnya harus melalui Swiss Stage untuk lolos ke fase berikutnya.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai 1 juta dolar AS, dan turnamen ini juga memberikan Championship Points yang penting untuk kualifikasi ke Valorant Champions 2025.
Baca juga: Timnas esports MLBB dan Free Fire dipilih lewat seleksi ketat
"Peluang kami untuk lolos ke VALORANT Champions 2025 di Paris bergantung pada performa kami di Masters Toronto. Babak yang mendalam atau kemenangan potensial di sana akan memposisikan kami dengan baik untuk Tahap 2 dan seterusnya, meraih poin Kejuaraan yang penting," ujar Jonathan Hoo.
Selain Masters Toronto, RRQ juga akan tampil di Esports World Cup (EWC) 2025, yang akan berlangsung pada 8 Juli hingga 13 Juli di Boulevard Riyadh City, Riyadh, Arab Saudi.
Turnamen tersebut akan menampilkan 16 tim Valorant dari berbagai belahan dunia, termasuk tim-tim ternama seperti G2 Esports, Sentinels, dan EDward Gaming.
EWC 2025 menawarkan total hadiah sebesar 1,25 juta dolar AS untuk kategori Valorant, dan merupakan bagian dari rangkaian turnamen dengan total hadiah lebih dari 70 juta dolar AS, menjadikannya salah satu turnamen esports terbesar dalam sejarah.
Baca juga: Timnas esports Indonesia lakukan "scrim" hingga "ice bath" di pelatnas
Baca juga: Pelatih kepala timnas esports pastikan pelatnas tak ganggu turnamen
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025