Beijing (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah dan pengusaha China menyatakan puas dengan investasi mereka di Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
"Mereka ternyata puas sekali selama 10 tahun terakhir ini melakukan investasi Indonesia. Tadi saya makan dengan private sector-nya, mereka sangat 'happy'," kata Luhut kepada ANTARA di Beijing pada Rabu.
Dia berada di ibu kota China itu untuk bertemu dengan sejumlah pejabat China, termasuk Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Wakil Sekretaris Jenderal CPPCC/Wakil Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Sosial China Zhang Maoyu.
"Apalagi sekarang, Presiden Prabowo minta kita menyiapkan betul-betul infrastrukturnya yang bagus, land clearing juga bisa diselesaikan," tambah Luhut.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menambahkan bahwa sejauh ini, tidak ada masalah serius dalam pelaksanaan investasi China di Indonesia.
"Sekarang sudah berjalan, enggak ada masalah yang serius, tinggal kitanya saja harus kompak... Boleh saja berbeda-beda tapi jangan berkelahi, jangan membuat suatu hal yang tidak masalah malah jadi bermasalah," kata Luhut.
Dalam pertemuannya dengan Zhang Maoyu, Luhut mengatakan bahwa China memiliki rantai pasok yang lengkap.
"Sejak pandemi COVID-19, saya makin percaya rantai pasok yang dibangun China adalah yang paling kredibel karena dalam keadaan yang sangat susah Tiongkok-lah yang paling cepat membantu Indonesia," katanya.
Menurut Luhut, sekitar 65 persen rantai pasok produk kesehatan di Indonesia berasal dari China.
Dia mengenang pertemuannya dengan mendiang Perdana Menteri China Li Keqiang sembilan tahun lalu.
Ketika itu, Luhut meminta pemerintah China untuk transfer teknologi ke Indonesia, memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), melakukan hilirisasi, menjalin hubungan business-to-business.
"Semua dijalankan. Jadi, hubungan Indonesia dan China lebih bagus dibandingkan 10 tahun lalu dan ini sangat penting," kata dia.
Dalam kunjungan kerjanya di Beijing, Luhut didampingi sejumlah pejabat tinggi RI, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, Direktur Eksekutif DEN Mochammad Firman Hidayat, dan Chief Information Officer Danantara Pandu Sjahrir.
Berdasarkan data dari Bea Cukai China, perdagangan Indonesia-China tercatat sebesar 147,78 miliar dolar AS pada 2024. Impor dari China mencapai 76,69 miliar dolar AS, lebih besar dari ekspor Indonesia senilai 71,09 miliar dolar AS ke negara itu.
Pada tahun yang sama, nilai investasi langsung (FDI) China di Indonesia mencapai 8,1 miliar dolar AS atau meningkat 9,4 persen dibanding 2023.
Investasi China di Indonesia menjadi yang terbesar ketiga setelah Hong Kong (8,2 miliar dolar) dan Singapura (20,1 miliar dolar).
Baca juga: Luhut yakin China akan terus berinvestasi di Indonesia
Baca juga: DEN perkuat kemitraan RI-China dengan prinsip "mutual trust"
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025