Trio GJLS cerita tantangan di film terbarunya "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu"

9 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Grup komedi GJLS debut ke layar lebar lewat film berjudul "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" garapan sutradara Monty Tiwa.

Terdiri atas tiga komedian Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir, GJLS dikenal lewat podcastnya yang menghibur publik dengan komedi khas mereka, akan hadir dalam bentuk film.

Rigen mengatakan mereka bertiga sudah lama tertarik dengan dunia film, bahkan pernah merilis film pendek berjudul "KUYUP" pada 2020 yang cukup ramai ditonton di media sosial dan direview oleh pengulas film.

Baca juga: Perjuangan mengejar impian di film "Anak Medan: Cocok Ko Rasa"

"Jadi dari situ tuh kita emang udah ada interest ke dunia film. Dan kita waktu itu udah bercita-cita bahwa kita harus bikin film bioskop sih," kata Rigen saat ditemui usai konferensi pers, di Jakarta, pada Jumat.

Namun kala itu, Rigen mengaku GJLS belum memiliki nama yang besar, sehingga mereka memilih membangun fondasi terlebih dahulu.

Menurut Rigen, kesempatan itu datang ketika banyak produser mulai melirik, salah satunya karena melihat suksesnya podcaster lain yang menembus industri film.

Baca juga: Film "Warung Pocong" akan tayang dengan horor komedi para komika

"Jadi kita harus ngebuild itu dulu sampe akhirnya di 2024 ini, salah satu faktornya mungkin juga ada podcaster yang juga berhasil dengan filmnya. Banyak PH yang mulai ngelirik ke kita. Ketika diajak meeting buat film kita ayo dan kebetulan sutradaranya memang mengenal GJLS," ujar Rigen.

Rigen mengatakan bahwa film ini menghadirkan sisi drama dan latar belakang emosional drama keluarga yang cukup menjadi tantangan untuk dirinya.

"Kesulitannya bagaimana gue harus menerima cerita tentang ibu meninggal, terus bapaknya nikah lagi dan ibunya lebih kecil secara usia daripada gue. Jadi gue kayak ini harus gimana emosinya, gue enggak pernah ngerasain hal itu jadi lebih ke emosi yang dibangunnya," kata Rigen.

Baca juga: Film komedi aksi "Keluarga Besar" nekat syuting di rusun

Rispo juga mengungkap membangun hubungan antar karakter sebagai kakak-adik cukup menjadi tantangan baginya dalam film ini.

"Jadi gue bagaimana memposisikan diri ya gimana ini kakak harus jadi yang lebih bijak, adek yang agak sedikit ngerepotin," katanya.

Sementara, bagi Hifdzi dalam memerankan karakter tidak terlalu jauh dari kehidupan pribadi karena pernah mengalami posisi yang sama kehilangan ibu, namun tantangan yang dihadapinya justru dari rekan sendiri, yakni Rispo.

Baca juga: Hanung Bramantyo sebut bikin film komedi tidak mudah

"Mungkin karena emang ngalamin juga gitu kan ibu meninggal. Paling kalau karakter enggak begitu sulit, aku juga punya orkes. Paling sih Rispo yang jadi challenge karena kadang-kadang terlalu improve dia keluar dari konteks. Jadi kitanya udah ngebangun apa, terus dia ngapain, Rispo jadi tantangan," ucapnya.

"GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" merupakan film drama-komedi keluarga yang menggambarkan dinamika tiga bersaudara yang sama-sama absurd, egois, dan tidak bisa diandalkan, tapi bisa jadi kompak demi misi mulia: menggagalkan pernikahan sang ayah. Film ini menghadirkan sisi emosional, konyol, dan penuh kehangatan dalam satu paket.

Dibintangi juga oleh Nadya Arina dan Reynavenzka Deyandra, Luna Maya, serta aktor senior Bucek, film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 12 Juni 2025.

Baca juga: Arie Kriting menunjukkan gambaran orang Timur lewat film "Kaka Boss"

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |