Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa politik kemarin (23/11) menjadi sorotan, mulai dari Ratas di rumah, Prabowo sorot kawasan ilegal sulit dijangkau aparat hingga Gibran ajak G20 bangun kerja sama adil di era revolusi AI.
Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:
1. Ratas di rumah, Prabowo sorot kawasan ilegal sulit dijangkau aparat
Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di kediamannya, Minggu, memfokuskan pembahasan pada penanganan kawasan-kawasan ilegal yang selama ini sulit dijangkau aparat.
Dalam pertemuan di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Presiden menekankan perlunya langkah terpadu lintas lembaga untuk memastikan penegakan hukum dapat dilakukan secara efektif di wilayah-wilayah rawan tersebut.
"Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanat Pasal 33 UUD 1945 bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca selengkapnya di sini
2. Mendagri minta Karang Taruna jadi motor penggerak perubahan desa
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Karang Taruna untuk menjadi motor penggerak perubahan bagi kalangan pemuda di desa dalam rangka percepatan pembangunan desa.
“Saya mengamati sebagai Mendagri, pembina desa bersama-sama Kementerian Desa, memang sebetulnya di negara Indonesia ini yang selalu menjadi driving force, membuat perubahan itu adalah pemuda,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Tito juga menegaskan keberadaan Karang Taruna penting untuk mengoptimalkan peran Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD).
Baca selengkapnya di sini
3. MPR ajak generasi muda jadikan sejarah sebagai inspirasi bangun bangsa
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengajak generasi muda menjadikan perjalanan sejarah perjuangan bangsa sebagai inspirasi untuk membangun bangsa dan berkontribusi membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Modal sosial, nilai kebangsaan, dan spiritualitas para pendiri bangsa harus menjadi fondasi untuk menyongsong Indonesia Emas. Semangat kebersamaan dan perjuangan serta cinta bangsa dan negara dari para tokoh Bapak Bangsa yang terhimpun dalam PPKI, Panitia Sembilan, dan BPUPK itu tetap relevan untuk menyambut Indonesia Emas 2045, maka keteladanan mereka harus kita hidupkan kembali,” kata HNW dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Baca selengkapnya di sini
4. TNI pastikan penanganan dampak erupsi Semeru diperkuat
TNI memastikan upaya penanggulangan dampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur diperkuat melalui langkah cepat dan terkoordinasi bersama pemerintah daerah dan seluruh unsur terkait lainnya.
TNI Angkatan Darat melalui jajaran Korem 083/Baladhika Jaya dan Kodam V/Brawijaya telah turun langsung ke lapangan pada Sabtu (22/11) untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif, aman, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“TNI akan selalu hadir untuk rakyat, terutama dalam kondisi darurat seperti ini. Sejak erupsi terjadi, kami langsung bergerak membantu evakuasi, pengamanan jalur, dan memastikan bantuan sampai ke masyarakat,” ujar Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf. Kohir sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Minggu.
Baca selengkapnya di sini
5. Gibran ajak G20 bangun kerja sama adil di era revolusi AI
Wakil Presiden Gibran Rakabuming
mengajak negara-negara G20 untuk membangun kerja sama yang lebih adil dalam menghadapi revolusi industri baru berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam pidatonya di pleno ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu, ia menyatakan bahwa Indonesia memilih jalan untuk memanfaatkan kekayaan alam tetap kembali kepada rakyat melalui hilirisasi dan penguatan industri dalam negeri.
"Kami membangun industri di dalam negeri, berinvestasi dalam hilirisasi, dan memastikan rakyat kami mendapatkan manfaat dari kekayaan alam mereka sendiri," katanya.
Baca selengkapnya di sini
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































