Petani di Bogor senang harga pupuk subsidi turun 20 persen, gabah naik

2 weeks ago 8
Dulu harga pupuk dan harga padi itu hampir seimbang. Kalau sekarang pupuk murah, turun 20 persen, sementara harga padi tinggi. Jadi ada kelebihanlah untuk petani.

Jakarta (ANTARA) - Petani di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyambut gembira kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen serta menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah, sehingga meningkatkan semangat mereka untuk bertani.

"Dulu harga pupuk dan harga padi itu hampir seimbang. Kalau sekarang pupuk murah, turun 20 persen, sementara harga padi tinggi. Jadi ada kelebihanlah untuk petani,” kata Uki, salah satu petani asal Kampung Dampyak RT02/RT04, Desa Balai Kambang, Kecamatan Jonggol, Bogor, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, kelompok petani menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo yang menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen, karena kebijakan itu dianggap sangat membantu para petani. Namun mereka berharap harga pupuk tidak kembali naik.

Adapun penurunan harga pupuk sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025.

“Kalau para petani sangat senang sekali. Apalagi sekarang harga padi kan HET-nya sudah bagus. Kami mohon kepada Bapak Presiden, masalah pupuk jangan dinaikkan lagi, malah kalau bisa diperbanyak,” kata Uki, saat menebus pupuk di salah satu kios di kawasan Jonggol, Bogor.

Pemerintah juga telah menetapkan HPP gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp6.000 per kg. Kebijakan itu berlaku menyeluruh, tidak hanya untuk Perum Bulog, tetapi juga bagi seluruh pelaku usaha penggilingan padi.

“Alhamdulillah sangat membantu. Kepada Bapak Presiden Pak Prabowo, saya berterima kasih karena harga pupuk sudah diturunin," ujarnya lagi.

Selain lebih murah, kata Uki, stok pupuk bersubsidi juga kini melimpah. Petani tidak lagi khawatir kehabisan selama mereka terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Cukup membawa KTP ke kios, petani bisa mendapatkan pupuk sesuai jumlah yang telah ditetapkan.

“Penebusan sekarang sangat mudah. Pupuknya banyak, tidak seperti dulu. Sekarang cukup bawa KTP, di situ sudah tertera. Asalkan tercantum di Simluhtan (Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian),” kata Uki lagi.

Koyum, pemilik kios pupuk Berkah Tani di kawasan Jonggol, Bogor, mengakui penurunan harga pupuk berdampak pada peningkatan penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Menurutnya, hingga saat ini sudah 70 persen dari total stok kiosnya terserap.

Padahal, kata Koyum, saat ini belum memasuki penghujung tahun. “Dulu, sebelum harga pupuk turun, stok kita hanya habis 80 persen dari alokasi,” ujarnya.

Koyum pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kebijakan penurunan harga pupuk ini.

“Alhamdulillah sekali, Pak Prabowo nurunin harga. Petani sangat senang, saya sebagai pedagang juga senang sekali. Terima kasih Pak Presiden. Mudah-mudahan dengan harga pupuk turun, harga jual gabah meningkat, hasil panen juga meningkat,” ujar Koyum.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan kios dan distributor mulai mematuhi penurunan harga pupuk bersubsidi sehingga distribusi lebih tertib, ketersediaan terjaga dan percepatan swasembada nasional dapat semakin diperkuat.

“Kami sudah sidak ke tujuh sampai delapan provinsi untuk memastikan kebenaran di lapangan. Alhamdulillah, semua patuh pada arahan pusat dan Presiden Prabowo. Harga pupuk subsidi turun 20 persen di seluruh Indonesia," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Minggu (16/11).

Ia menegaskan penurunan harga pupuk subsidi sebagai langkah strategis pemerintah memperkuat produktivitas petani menjaga ketersediaan sarana produksi dan mendorong percepatan terwujudnya swasembada yang berkelanjutan.

Menurut dia, dengan adanya penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, bukan hanya meringankan beban petani, tetapi juga memicu peningkatan signifikan dalam pembelian pupuk.

Pemerintah secara resmi sudah menurunkan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen. Penurunan harga ini berlaku untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi, termasuk pupuk Urea dan NPK yang menjadi kebutuhan utama petani.

Harga pupuk Urea kini turun dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, atau setara dengan penurunan harga dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak. Sementara itu, harga pupuk NPK juga diturunkan dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, atau dari Rp115.000 menjadi Rp92.000 per sak.

Baca juga: Mentan: Kios dan distributor mulai patuhi penuruan harga pupuk subsidi

Baca juga: Wamentan tegaskan harga pupuk subsidi turun demi produktivitas petani

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |