Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan, memerlukan waktu untuk melihat potensi pemutusan hubungan kerja (PHK), menyusul tingginya minat investasi di Indonesia.
Wamenperin menyebut, saat ini salah satu sektor stratetegis seperti pertambangan memiliki potensi penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.
“Saya nggak tahu dasarnya perkiraan atau potensi PHK itu, ya. Jadi kalau melihat pelan-pelan di beberapa minggu terakhir ini minat investasi ke Indonesia lalu kemudian bergeraknya beberapa sektor lebih cepat, termasuk salah satunya di sektor pertambangan,” jelas Faisol di Kantor Kemenperin RI Jakarta, Jumat.
Adapun sebelumnya Ketua Dewan BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR pada Selasa (20/5) mengeluarkan prediksi bahwa angka PHK bisa menembus 280 ribu orang tahun ini.
Baca juga: Menaker sebut klaim JKP tidak menggambarkan kondisi jumlah PHK
Ia memaparkan bahwa berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), terdapat 77.960 korban PHK sepanjang tahun 2024.
Sementara itu, Kemnaker mencatatkan jumlah korban PHK telah mencapai 26.455 kasus per Selasa (20/5/2025).
Menanggapi hal tersebut, Wamenperin Faisol mengaku masih belum yakin dengan prediksi BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
“Saya tidak terlalu yakin dengan proyeksi itu, sih. Tapi kita lihat nanti ke depan,” ujar Faisol.
Baca juga: Pengusaha respons data PHK Apindo yang berbeda dengan Kemnaker
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025