Badan Geologi tingkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki jadi Awas

4 hours ago 4
Masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah gunung serta sektoral barat hingga timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi

Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meningkatkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi Level IV (Awas), terhitung mulai Minggu pukul 20.00 WITA.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta Minggu, mengatakan bahwa peningkatan status itu dilakukan setelah hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan tidak stabil.

“Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan dari Level III -Siaga- ke Level IV -Awas- karena aktivitas erupsi masih berlangsung dan berpotensi meningkat,” kata Wafid.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi sekali pada Selasa malam

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari kawah gunung serta sektoral barat hingga timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan deras, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di wilayah Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.

“Warga diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah. Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya,” ujarnya.

Ia juga menyarankan warga yang terdampak sebaran abu vulkanik untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flotim lontarkan abu setinggi 300 meter

Gunungapi Lewotobi Laki-laki mengalami beberapa kali erupsi pada Minggu, mulai pukul 11.29 WITA hingga 13.47 WITA.

Letusan menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 hingga 5.500 meter dari puncak atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu pekat dan menyebar ke beberapa arah di sekitar lereng gunung.

Erupsi juga disertai suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat, terdengar dari pos pengamatan terdekat. Data visual dan instrumental menunjukkan peningkatan tremor erupsi yang signifikan, menandakan potensi terjadinya erupsi yang lebih besar.

Baca juga: BNPB: Penetapan status darurat erupsi Lewotobi harus fleksibel

Hingga informasi ini disiarkan, aktivitas erupsi masih berlangsung dengan hembusan abu vulkanik yang terus terjadi. Badan Geologi terus memantau perkembangan aktivitas gunung api tersebut melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |