Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berkomitmen untuk mendukung penyediaan air minum yang bersih, layak dan sehat bagi masyarakat.
"Kementerian PU terus berkomitmen dalam mendukung penyediaan air minum yang bersih, layak dan sehat, serta mendorong peningkatan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ujar Dody di Jakarta, Kamis.
Kementerian PU dalam mendukung layanan air perpipaan di Indonesia salah satunya membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang merupakan sistem terpadu untuk optimasi pelayanan air bersih untuk beberapa daerah.
Salah satunya SPAM Regional Wosusokas diproyeksikan untuk menambah layanan air minum perpipaan sebanyak 60.000 Sambungan Rumah (SR) untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Arief Wisnu Cahyono menyampaikan keluhannya terkait cakupan layanan perpipaan di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan total jumlah penduduk.
Baca juga: Menteri PU: Diskon tarif tol 20 persen akan berlaku 10 hari
Menurut Arief, salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan air minum adalah tarif yang dinilai kurang menarik dan biaya rehabilitasi aset.
"Kami juga ingin menyampaikan harapan beberapa program Kementerian PU yang perlu didorong, salah satunya program regionalisasi," kata Arief.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, akses air minum layak di Indonesia mencapai 92,64 persen.
Artinya, baru 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum layak.
Salah satu solusi utama untuk mengatasi kesenjangan ini adalah melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
SPAM adalah suatu sistem yang terdiri dari fasilitas produksi air minum, sistem pengolahan air, sistem penyimpanan air, serta sistem distribusi air yang digunakan untuk memastikan ketersediaan air minum yang aman dan berkualitas kepada masyarakat.
Baca juga: Menteri PU respons banyak swasta kapok terlibat proyek pemerintah
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025