Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyebutkan penyelenggaraan Natal Kementerian Agama 2025 dimaksudkan sebagai ruang kebersamaan bagi umat Kristiani, baik Kristen maupun Katolik, yang selama ini merayakan ibadah secara terpisah.
“Selama ini saya melihat umat Katolik dan Kristen menyelenggarakan perayaan secara sendiri-sendiri. Kenapa enggak disatukan menjadi satu kesatuan supaya nanti kaumnya bisa terasa lebih kebersamaan,” ujar Menag di Surabaya, Rabu.
Nasaruddin mengatakan penyatuan ruang perayaan dapat memperkuat relasi persaudaraan tanpa mencampuradukkan ritual keagamaan. Ia menekankan bahwa kebersamaan tersebut tidak berarti umat beragama lain ikut serta dalam prosesi ibadah.
Baca juga: Kemenag serukan semangat toleransi sambil jalan santai di CFD Jakarta
“Jadi, Natal bersama jangan diartikan bahwa semuanya nanti kita akan ikut bareng-bareng di situ. Kita sudah ada petunjuk dari Majelis Ulama, dalam bidang apa kita harus join dan dalam bidang apa kita harus berpisah. Jadi, tidak ada masuk-masuk kita itu untuk melakukan ritual keagamaan bareng. Itu tidak,” katanya.
Dia mencontohkan suasana Lebaran dimana umat beragama lain hadir untuk bersilaturahim meski tidak ikut dalam ritual shalat Id.
Dia berharap perayaan Natal Nasional Kemenag 2025 memancarkan pesan damai, persaudaraan dan cinta kasih bagi seluruh anak bangsa, sekaligus menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam merawat kerukunan dan keberagaman yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Jeane Marie Tulung menegaskan bahwa format ibadah bersama ini menjadi simbol persatuan iman dalam bingkai kerukunan nasional.
“Ibadah bersama Kristen dan Katolik ini menggambarkan semangat persaudaraan yang mengatasi batas denominasi. Kita ingin menunjukkan bahwa perbedaan tradisi bukanlah jarak, melainkan kekayaan iman yang dapat dirayakan bersama,” ujarnya.
Sementara Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Suparman menambahkan bahwa penyelenggaraan Natal Kemenag merupakan bentuk pemenuhan hak beragama bagi seluruh pegawai dan masyarakat yang menjadi bagian dari kementerian ini.
“Kemenag memiliki pegawai Kristen dan Katolik dari pusat sampai daerah. Mereka berhak merayakan ibadah agamanya bersama keluarga dan komunitasnya,” ujarnya.
Puncak Natal akan turut dihadiri pimpinan gereja nasional, antara lain Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Gereja Ortodoks Indonesia, dan Persekutuan Gereja Tionghoa Indonesia.
Rangkaian Natal Kemenag telah dimulai sejak 23 November 2025 melalui peluncuran kegiatan Natal dan Jalan Sehat Lintas Agama di Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan safari Natal di Surabaya, Manado, Sorong, dan Bandung.
Puncak perayaan menghadirkan paduan suara gereja, refleksi Natal, sambutan tokoh agama, serta pesan kerukunan dari Menteri Agama.
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan disiapkan sebagai bentuk kehadiran negara yang memuliakan seluruh umat beragama.
Baca juga: Natal 2024, Menag ajak tebar cinta kasih dan kuatkan kemanusiaan
Baca juga: Kemenag ingatkan umat tetap terapkan prokes saat perayaan Natal
Adapun puncak Natal Kementerian Agama 2025, dijadwalkan berlangsung pada 29 Desember 2025 di Jakarta. Perayaan ini merupakan puncak rangkaian safari Natal yang telah dimulai sejak November dan dihadiri umat Kristiani, pejabat Kemenag, serta tokoh lintas agama.
Kegiatan yang akan digelar secara luring dan daring ini juga akan melibatkan para pejabat Kemenag Kristiani, Pembimas, Penyuluh, guru agama, maupun pegawai Kristiani seluruh Indonesia.
Perayaan puncak Natal Kemenag 2025 akan diawali dengan ibadah oikoumene (ibadah inter denominasi) yang mempertemukan umat Kristen dan Katolik dalam satu ruang yang sama, dipandu liturgi yang dirancang secara inklusif dan menghormati tradisi kedua komunitas.
Setelah rangkaian ibadah usai, Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama para tokoh agama lain bergabung untuk mengikuti sesi perayaan bersama.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































