Jakarta (ANTARA) - Atlet binaan Papua Athletics Center (PAC), Lina Hisage, memecahkan rekor nasional (rekornas) tolak peluru putri U-18 pada ajang ASEAN School Games (ASG) 2025 di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 25 November lalu.
Lina mencatat lemparan sejauh 14,72 meter pada pertandingan hari ketiga, melampaui rekornas sebelumnya 14,03 meter yang juga ia bukukan di Jakarta pada Juli 2025. Hasil tersebut memastikan medali emas bagi Indonesia.
Atlet muda asal Jayawijaya, Papua Pegunungan, itu mengaku tidak menyangka dapat kembali menajamkan catatannya setelah performanya sempat menurun pada dua kejuaraan terakhir.
“Saya kaget bisa pecahkan rekor karena di Kejurnas dan POPNAS personal best saya justru menurun. Awalnya gugup, tapi saya berusaha percaya diri untuk mengembalikan performa. Saat menolak peluru, hasilnya ternyata lebih besar dari yang saya kira,” ujar Lina dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Rekor yang dicapai di ASG 2025 menambah rangkaian progres Lina sepanjang setahun terakhir. Selain 14,03 meter di Jakarta Open 2025 yang mematahkan rekornas sejak 2015, Lina juga meraih emas di Jatim Open 2025 (13,62 meter) dan Philippine Athletics Championships 2025 (13,11 meter).
Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, menyambut baik capaian atlet kelahiran 17 September 2008 tersebut. Menurutnya, hasil di ASG 2025 mencerminkan arah positif pembinaan atlet muda.
“Capaian Lina memberikan gambaran mengenai perkembangan pembinaan atlet muda saat ini. Hasil ini akan menjadi landasan evaluasi untuk memperkuat program pembinaan nasional, termasuk di Papua Athletics Center,” ujar Luhut.
Apresiasi serupa disampaikan Direktur & EVP Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma, selaku mitra utama PB PASI dalam pengelolaan PAC. Ia menilai pemecahan rekornas ini menjadi bukti kemajuan pembinaan di Papua dalam satu tahun terakhir.
“Pemecahan rekornas oleh Lina menunjukkan perkembangan yang terjadi di Papua Athletics Center. PT Freeport Indonesia akan terus mendukung program ini agar atlet Papua mendapatkan akses pelatihan yang memadai dan siap tampil di level lebih tinggi,” ujar Claus.
Dengan dua rekornas dalam satu tahun, Lina mempertegas peran Papua Athletics Center (PAC) sebagai pusat pembinaan atletik berbasis daerah yang berkontribusi pada prestasi nasional.
PAC merupakan program kolaborasi PB PASI dan PT Freeport Indonesia yang menyediakan pelatihan intensif, fasilitas memadai, serta pendampingan berkelanjutan bagi atlet-atlet muda potensial.
Baca juga: Tiga atlet muda pecahkan rekornas U-18 di ASEAN School Games 2025
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































