Jakarta (ANTARA) - Sebuah grup investor tengah merancang liga bola basket internasional yang disebut-sebut dapat menjadi pesaing serius bagi NBA, dengan target dana investasi sebesar lima miliar dolar AS atau sekitar Rp81,9 triliun.
Liga ini akan melibatkan enam tim putra dan enam tim putri yang dijadwalkan bertanding di berbagai lokasi dunia.
Grup investor ini terdiri dari beberapa dana ekuitas swasta dan berencana menggalang dana melalui ekuitas swasta dan dana kekayaan negara. Menurut laporan Bloomberg yang dikutip di Jakarta, Sabtu, liga ini bertujuan untuk memberikan alternatif kompetisi global yang berbeda dari struktur NBA saat ini.
Maverick Carter, yang dikenal sebagai manajer bisnis sekaligus produser proyek TV dan film LeBron James, telah ditunjuk sebagai penasihat grup investor tersebut. Meskipun memiliki hubungan erat dengan bintang Los Angeles Lakers itu, LeBron James dikabarkan tidak terlibat dalam proyek pembentukan liga ini.
LeBron, yang kontraknya bersama Lakers mencakup opsi perpanjangan hingga musim 2025-26, sebelumnya mengungkapkan minatnya untuk menjadi pemilik tim NBA setelah karier bermainnya usai.
Jika terealisasi, liga ini akan menjadi kompetitor signifikan pertama NBA sejak era 1970-an, ketika NBA menggabungkan diri dengan American Basketball Association (ABA) dan menyerap empat tim, yakni Indiana Pacers, New Jersey Nets (kini Brooklyn Nets), Denver Nuggets, dan San Antonio Spurs.
Di sisi lain, liga bola basket putri juga menghadapi dinamika serupa. WNBA pernah bersaing dengan American Basketball League (ABL) pada 1990-an, meskipun liga tersebut hanya bertahan selama 2,5 musim. Baru-baru ini, sebuah liga 3-on-3 bernama Unrivaled mulai menarik perhatian, dengan menggaet banyak bintang WNBA.
Akan tetapi, NBA tetap menjaga batasan ketat pada kepemilikan ekuitas swasta, di mana investor hanya diperbolehkan memiliki maksimal 20 persen saham dalam tim NBA dan tidak diizinkan untuk terlibat dalam peran pengelolaan. Aturan ini menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh grup investor yang ingin mendirikan liga baru tersebut.
Jika liga ini terwujud, dunia bola basket berpotensi memasuki era baru dengan kompetisi lintas benua yang menyatukan pemain dari berbagai negara. Selain itu, keberadaan tim putra dan putri secara bersamaan dapat memperluas cakupan audiens dan mendorong perkembangan bola basket sebagai olahraga global.
Meski NBA tetap menjadi tolok ukur utama dalam dunia bola basket, liga internasional ini memiliki peluang untuk menawarkan format dan dinamika baru yang mungkin menarik perhatian penggemar olahraga di seluruh dunia.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025