Guiyang (ANTARA) - Berada di kaki Gunung Fanjing, sebuah Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, Jiangkou merupakan pusat industri matcha dunia.
Sebagai penduduk asli Jiangkou dan spesialis industri teh, Wei Yong bekerja di departemen rist dan pengembangan perusahaan Guizhou Gui Tea Group Co., Ltd.
Wei, yang awalnya mengambil jurusan teknik kimia, tidak pernah membayangkan bahwa pengalaman teknisnya dalam pengujian produk dapat berkontribusi pada penelitian dan pengembangan industri matcha di kampung halamannya. Dia tidak hanya memberikan saran profesional dalam berbagai proses produksi matcha, tetapi, juga menguji dan menyampaikan umpan balik terkait produk matcha.
Wei percaya bahwa matcha tidak hanya membawa terobosan teknologi, tetapi, juga membentuk kembali struktur industri teh di Guizhou. Matcha membantu petani teh meningkatkan pendapatan mereka serta memajukan perkembangan industri teh yang sehat dan pesat di Guizhou.
"Saya ingin memperkenalkan matcha ke dalam kehidupan masyarakat dan mempromosikan budaya teh China ke seluruh dunia," kata Wei.
Wei Yong (kanan) memeriksa sampel bahan baku untuk produksi matcha dengan seorang rekannya di wilayah Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 14 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Yang Wenbin)
Area industri milik Guizhou Gui Tea Group Co., Ltd. di Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 14 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Yang Wenbin)
Wei Yong (kanan) mendemonstrasikan teknik mengeringkan daun teh kepada seorang penduduk desa di sebuah pabrik pengolahan teh di wilayah Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 15 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Yang Wenbin)
Wei Yong (tengah) memanen daun teh bersama warga desa di wilayah Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 15 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Lyu Shuai)
Wei Yong (kiri) mengecek kondisi material mentah untuk produksi matcha di sebuah pabrik pemrosesan teh di wilayah Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 15 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Yang Wenbin)
Wei Yong (kiri) memeriksa lini produksi matcha bersama seorang rekannya di sebuah pabrik di wilayah Jiangkou, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 14 Mei 2025. (ANTARA/Xinhua/Lyu Shuai)Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
