Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) berkolaborasi untuk memperkuat kepemimpinan digital di dalam lembaga penyiaran tersebut, sehingga mampu mewujudkan transformasi digital industri penyiaran nasional.
Kolaborasi itu dituangkan dalam bentuk pelatihan melalui program Digital Leadership Academy (DLA) yang ditujukan sebagai bekal keterampilan strategis menjawab tantangan era digital dan memperkuat peran RRI sebagai media publik yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Pelatihan Digital Leadership Academy ini kita harapkan bisa jadi satu momentum untuk upskilling ataupun meningkatkan keterampilan kepemimpinan digital dari para pemimpin RRI dari berbagai wilayah Indonesia,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa.
Menurut Nezar Patria, sebagai aset bangsa, LPP RRI memerlukan inovasi digital agar tetap relevan dan makin dekat dengan masyarakat, dan selain itu penguasaan teknologi digital yang baru dapat menjadikan RRI lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
Nezar Patria mengapresiasi adopsi teknologi yang telah dilakukan LPP RRI hingga saat ini, seperti perluasan platform-platform untuk menyebarkan informasinya yang dinilai penting sebagai keberlanjutan dalam transformasi digital.
Meski begitu, inovasi digital RRI perlu terus dilanjutkan, sehingga sebagai LPP radio milik negara ini bisa tetap kompetitif di tengah lanskap media yang makin beragam.
“Saya melihat RRI bergerak maju. Dan dalam lanskap yang sangat beragam saat ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang lebih maju, untuk bisa menjangkau pemirsa, pembaca, ataupun pengguna platform-platform media. Ini penting agar RRI bisa lebih bersaing dan tetap disimak oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya pula.
Direktur Utama LPP RRI Hendrasmo menilai kolaborasi dengan Kemkomdigi lewat DLA menjadi bekal penting untuk penguatan kapasitas para pemimpin LPP RRI.
Menurutnya, program DLA secara strategis dapat meningkatkan kompetensi para pemimpin RRI, agar mampu menghadapi perubahan besar yang melanda seluruh aspek kehidupan, termasuk industri penyiaran yang kian kompetitif di era digital.
Dengan tema pelatihan "Smart Digital Broadcaster: Optimalisasi Ekosistem Penyiaran Multiplatform LPP RRI", Hendrasmo mengharapkan Program DLA akan dapat memperkuat posisi RRI dalam ekosistem digital.
“Tidak hanya penggunaan teknologi cerdas seperti AI, data analitik, atau otomasi digital, tetapi juga perubahan pola pikir. Agar RRI tidak saja bisa bertahan di era disrupsi ini, tetapi juga mampu memenangkan persaingan," kata Hendrasmo.
Baca juga: Kemenekraf MoU dengan RRI perkuat ekosistem musik Indonesia
Baca juga: Suara Indonesia: berbagi peran ANTARA, RRI, dan TVRI (2)
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025