Kemkomdigi percepat penanganan telekomunikasidaerah terdampak banjir

1 week ago 10

Medan (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melakukan percepatan penanganan akses telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tidak dapat beroperasi akibat terdampak bencana banjir dan longsor.

"Percepatan penanganan terus dilakukan di wilayah terdampak banjir dan longsor. Kita juga terus menghimpun dari lapangan apa kendala yang harus kita carikan solusinya," kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di Medan, Senin, pada rapat koordinasi penanganan akses telekomunikasi pada bencana banjir dan longsor Sumatera.

Ia mengatakan banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh telah merusak sarana dan prasarana, termasuk jaringan telekomunikasi milik sejumlah operator.

Selain longsor dan banjir yang membuat jaringan kabel telekomunikasi terputus, putusnya aliran listrik di sejumlah wilayah terdampak bencana alam juga membuat BTS -BTS (Base Transceiver Station) milik sejumlah operator seluler tidak bisa beroperasi.

Baca juga: Banjir Sumatera, KLH akan panggil 8 perusahaan di DAS Batang Toru
Baca juga: Tanggap darurat bencana Sumatera jadi operasi SAR terbesar tahun ini

BTS sangat penting untuk menyediakan layanan telekomunikasi seluler, termasuk menyediakan sinyal untuk telepon dan internet.

Walaupun sejumlah operator sudah mengupayakan pemulihan jaringan dengan penyediaan genset, namun upaya itu tak dapat dilakukan secara maksimal. Genset juga tak dapat dioperasikan 24 jam akibat masih terbatasnya bahan bakar minyak.

"Secara perlahan akses telekomunikasi di beberapa wilayah terdampak bencana sudah mulai membaik, meski belum bisa sepenuhnya normal. Kita terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan agar jaringan telekomunikasi dapat kembali normal," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan, bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat tersebut telah membuat sedikitnya 2.804 BTS milik operator seluler terdampak.

Pewarta: Juraidi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |