Kementerian LH rencanakan buat koridor perlintasan satwa di Sumatera

3 hours ago 3
Penanganan konflik antara manusia dan satwa menjadi hal yang serius untuk ditangani bersama-sama

Palembang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (LH) sedang menyusun rencana pembuatan koridor atau perlintasan satwa di Pulau Sumatera guna mencegah konflik antara manusia dan satwa.

Hal itu disampaikan Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq saat menanggapi konflik antara manusia dan gajah di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Minggu.

Hanif mengatakan satwa megafauna di Pulau terdapat lima jenis, yaitu Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Banteng Sumatera, dan orangutan.

Areal pelintasan satwa di Sumatera itu terpisah-pisah atau fragmentasi, karena terdapat usaha perkebunan, dan pembangunan hutan tanaman industri, sehingga hal ini memicu konflik antara manusia dan satwa.

Baca juga: KLHK sebut koridor habitat solusi tekan konflik dengan dengan satwa

Oleh sebab itu, pihaknya sedang menyusun rencana pembuatan koridor atau perlintasan satwa di Pulau Sumatera guna mencegah konflik antara manusia dan satwa.

"Misalnya gajah itu memerlukan makanan yang mengandung garam. Maka, dalam pembangunan koridor satwa itu nantinya akan dipenuhi dengan tanaman-tanaman yang tinggi kandungan garam, sehingga satwa seperti gajah ini akan terus lewat koridor tersebut," katanya.

Hanif mengatakan selain Sumsel, di Provinsi Riau juga kerap terjadi konflik antara manusia dan satwa. Sebab, Riau memiliki lahan sawit seluas 4 juta hektare yang membuat satwa kebingungan dan memicu konflik.

"Maka penanganan konflik antara manusia dan satwa menjadi hal yang serius untuk ditangani bersama-sama," kata dia.

Baca juga: Hewan peliharaan warga lereng Gunung Singgalang Agam dimangsa harimau

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |