Surabaya (ANTARA) - Pelatih Pacific Caesar Surabaya Andika Saputra menilai masih banyak aspek dari skuadnya yang perlu dievaluasi terutama pertahanan meskipun anak-anak asuhnya menang atas Rajawali Medan dengan skor 99-91, Minggu.
“Masalah satu lawan satu jadi persoalan. Jangan sampai terlalu mudah dilewati lawan,” kata Andika saat konferensi pers usai laga lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) 2025 tersebut di GOR Pacific, Surabaya.
Selain itu, dia juga menyoroti buruknya performa tim di kuarter pertama dan kedua, terutama dalam hal pengambilan keputusan saat menyerang dan tingginya jumlah turnover yang dilakukan.
Bahkan, kata Andika, pada awal pertandingan serangan timnya berlangsung terburu-buru tanpa pola yang jelas, akurasi tembakan atau field goal buruk, serta tim mencatat banyak turnover yang dimanfaatkan lawan untuk mencetak poin.
Meskipun begitu, dia menyebut perubahan permainan mulai terlihat pada kuarter ketiga dan keempat, setelah tim melakukan penyesuaian taktik serta meningkatkan intensitas dan konsistensi dalam pertahanan, sehingga mampu mengimbangi dan membalikkan tekanan dari lawan.
“Untungnya kami bisa balas di kuarter ketiga dan keempat. Kami bisa adjust, dan start defense juga sedikit lebih baik dari kuarter satu dan dua,” ujar Andika
Meski meraih kemenangan, coach Bedu, sapaan akrabnya, menganggap pertandingan ini sebagai pengingat pentingnya pertahanan yang disiplin dan konsisten.
“Kalau defense jelek, kami akan banyak masalah sampai akhir. Itu PR banget buat kami,” tutur dia.
Lebih lanjut, untuk menyambut laga selanjutnya, ia menekankan pendekatan bertahap dengan fokus evaluasi dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya.
Sementara itu, pemain Pacific Caesar Daffa Dhoifullah turut mengakui bahwa ritme permainan tim sempat lambat di dua kuarter awal.
“Di game ini kuarter satu dan dua kami bermain agak lambat. Baru di halftime kami bikin adjustment, terus stick to the plan dan mulai dapat bola untuk transisi,” ujar dia.
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025