Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan angka autisme di Vietnam melonjak drastis setelah peluncuran vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat Bill Gates.
Pada awal Mei 2025, pendiri Microsoft itu mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto. Salah satu topik pembahasan adalah uji klinis vaksin TBC M72 di Indonesia, yang dikembangkan perusahaannya.
Indonesia dipilih karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahun. Uji coba itu juga membuka peluang produksi vaksin dalam negeri melalui Bio Farma.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“ANGKA AUTISME DI VIETNAM MELONJAK SETELAH PELUNCURAN VAKSIN BUATAN BILL GATES
ANGKA AUTISME DI VIETNAM MELONJAK SETELAH PELUNCURAN VAKSIN BILL GATES
Autisme belum ada sejak tahun 1975, di tahun 200-2001. Gates Fondation meluncurkan program vaksinasi di Vietnam. Dan, Vienam memiliki peringkat lebih dari 300% autisme.”Hoaks tangkapan unggahan dari platform X yang menarasikan vaksin Bill Gates picu lonjakan autisme di Vietnam. (ANTARA/X)
Penjelasan:
Video pria dalam unggahan tersebut berasal dari sebuah dokumenter berjudul Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe (2016). Isi pebahasan dalam cuplikan tersebut juga bukan terkait vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates
Menurut laporan AFP Fact Check, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Faktanya, Vietnam tidak memiliki data resmi nasional tentang prevalensi autisme. Namun, studi pada 2019 menunjukkan bahwa sekitar 0,75 persen anak-anak usia 18–30 bulan di Vietnam teridentifikasi berada dalam spektrum autisme.
Kenaikan angka itu lebih disebabkan oleh peningkatan kesadaran, metode diagnosis yang lebih baik, dan akses layanan kesehatan yang lebih luas, bukan karena vaksinasi .Baca selengkapnya di sini.
Selain itu, hubungan antara vaksin dan autisme telah dibantah oleh berbagai penelitian ilmiah. Dilansir dari VaccinesToday klaim yang mengaitkan vaksin dengan autisme berakar dari studi palsu oleh Andrew Wakefield pada 1998 yang telah ditarik dan didiskreditkan secara luas. Sejak itu, banyak studi berskala besar tidak menemukan hubungan kausal antara vaksinasi dan autisme .
Dengan demikian klaim bahwa vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates menyebabkan lonjakan kasus autisme di Vietnam adalah tidak benar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Peningkatan angka diagnosis autisme lebih berkaitan dengan faktor-faktor seperti peningkatan kesadaran dan metode diagnosis yang lebih baik, bukan karena vaksinasi.
Menurut laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), autisme merupakan kondisi neurologis yang berlangsung seumur hidup dan biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial ekonomi.
Penyandang autisme umumnya memiliki pola interaksi, belajar, komunikasi, dan respons sensorik yang khas, serta bisa sangat aktif atau sangat pasif dalam beberapa kasus. Kasus autisme cukup umum terjadi dalam skala global, namun pemahaman masyarakat terhadap kondisi ini masih rendah. Baca selengkapnya di sini.
Dengan demikian klaim bahwa vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates menyebabkan lonjakan kasus autisme di Vietnam adalah tidak benar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Peningkatan angka diagnosis autisme lebih berkaitan dengan faktor-faktor seperti peningkatan kesadaran dan metode diagnosis yang lebih baik, bukan karena vaksinasi.
Klaim: Vaksin Bill Gates sebabkan kasus Autisme di Vietnam melonjak
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Peserta uji coba vaksin TBC Bill Gates akan dapat bansos Rp150.000
Cek fakta: Hoaks! Dokumen rahasia BPOM nyatakan bahaya vaksin polio
Baca juga : Ahli: Vaksin M72 tidak akan gantikan vaksin BCG
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025