Samuel: Digitalisasi desa wisata harus diimbangi kesiapan pengelolaan

5 hours ago 3
...Kami sudah menerapkan digitalisasi untuk semua program, termasuk pemasaran, untuk menggunakan platform media sosial yang ada. Kami serahkan kepada anak-anak muda, terutama karang taruna

Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Samuel Wattimena mengingatkan bahwa digitalisasi untuk pengembangan desa wisata harus diimbangi dengan kesiapan pengelolaan.

"Digitalisasi menjadi kunci pengembangan pariwisata. Tapi, menurut saya persiapan ke dalam itu harus segera dilakukan," katanya, di Semarang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikannya saat Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Melalui Pemanfaatan Digital Marketing di Desa Wisata Kandri, Semarang, Jawa Tengah.

Menurut dia, kekuatan digitalisasi sangat cepat, terutama penyebarannya yang masif sehingga segala sesuatu berkaitan dengan desa wisata tersebut akan tersebar luas secara cepat.

"Kalau kemudian menangkap sesuatu yang negatif tersebarnya juga luas sekali. Sesuatu yang negatif ini tidak selalu masalah sampah, tapi kesiapan, 'service', 'hospitality', termasuk masalah MCK-nya, kulinernya juga," katanya.

Baca juga: Menko Muhaimin ajak K/L hingga swasta perkuat perberdayaan UMKM

Artinya, kata dia, kesiapan pengelola desa wisata harus benar-benar dimatangkan terlebih dulu dalam pengembangan potensi yang ada, terutama bagaimana pengunjung merasa puas.

"Karena sayang sekali kalau sudah mempromosikan melalui digital, kemudian kita tidak memanfaatkan semua lini yang terkait. Sudah tersiar dengan luas, yang bisa ngambil manfaat cuman satu-dua bidang, kan sayang banget," kata legislator dari Daerah Pemilihan Jateng 1 itu.

Diakuinya, saat ini digitalisasi memang menjadi keniscayaan yang harus dimanfaatkan seiring kemajuan teknologi, termasuk dalam pengenalan atau pemasaran desa wisata secara luas.

"Menurut saya sekarang memang waktunya kita lebih memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya 'digital marketing'. Ada media massa dan media sosial," kata Samuel.

Baca juga: Menkeu ungkap APBN hadir untuk wisata daerah dan jalan tol

Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Erwita Dianti mengatakan bahwa desa wisata memang tengah diangkat sebagai program keunggulan kementerian.

"Desa wisata sedang kami angkat untuk masukkan dalam program unggulan Kemenpar. Kami kurasi keunikannya apa, selain pemandangan alam, misalnya," katanya.

Untuk semakin mengenalkan desa wisata secara lebih luas, kata dia, penting untuk mengintegrasikan digitalisasi ke dalam pemasaran dan pengembangannya.

Sementara itu, Ketua Pengelola Desa Wisata Kandri, sekaligus Ketua Pokdarwis Pandanaran Desa Wisata Kandri Syaeful Ansori mengakui bahwa pihaknya sudah memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan desa wisata tersebut.

Baca juga: Tabanan-Bali menangkan desa wisata religi dalam Trisakti Tourism Award

Semula, kata dia, promosi desa wisata masih dilakukan secara konvensional, yakni "door to door" dengan mendatangi sekolah-sekolah, tetapi sekarang sudah memanfaatkan berbagai platform media sosial.

"Kami sudah menerapkan digitalisasi untuk semua program, termasuk pemasaran, untuk menggunakan platform media sosial yang ada. Kami serahkan kepada anak-anak muda, terutama karang taruna," katanya.

Baca juga: Kemenpar: Pariwisata jaga kinerja ekonomi di tengah dinamika global

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |