Jakarta (ANTARA) - Agen perjalanan Golden Rama mengemukakan bahwa wisatawan Indonesia lebih sadar akan nilai hingga memiliki ketertarikan soal keunikan lokal kala berwisata.
“Kami melihat wisatawan Indonesia kini lebih sadar nilai, lebih mencari keunikan lokal dan lebih ingin merasakan perjalanan yang autentik,” ujar Presiden Direktur Golden Rama Tours & Travel Madu Sudono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Lewat gelaran Extra 2025 yang telah digelar pada 21-23 November 2025 secara serentak di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Denpasar pihaknya menyoroti adanya empat pergeseran preferensi wisata Indonesia yakni pengalaman autentik yang semakin menjadi prioritas dengan wisata kuliner, seni budaya, hingga wellness retreat yang kian diminati, tur grup juga kembali populer untuk rute Eropa, Korea, China, dan Rusia.
Kemudian wisata cruise menunjukkan peningkatan signifikan terutama bagi keluarga dan pasangan yang menyukai slow travel, premium travel dengan perencanaan cermat, memanfaatkan reward bank, cicilan jangka panjang dan travel voucher.
Baca juga: Indonesia dan Arab Saudi sepakat tingkatkan kerja sama pariwisata
Sementara itu, GM Communication & CRM Golden Rama Ricky Hilton mengatakan bahwa pergeseran ini menjadi cerminan wisatawan Indonesia kian matang dalam perencanaan.
Lebih jauh, berdasarkan kapitan Skyscanner Travel Trends 2026, sebanyak 84 persen wisatawan global berencana bepergian dengan durasi yang sama atau lebih banyak dibanding tahun sebelumnya dengan motivasi bergeser yakni perjalanan menjadi cara untuk menemukan makna, merawat diri, dan tenggelam dalam budaya lokal.
Tren yang menonjol adalah altitude shift yakin sebanyak 76 persen wisatawan global tertarik menjadikan pegunungan sebagai retreat, bukan sekedar destinasi ski tapi ruang untuk ketenangan, udara bersih dan reset mental.
Sejalan dengan temuan ini, Extra 2025 telah menampilkan inspirasi perjalanan ke berbagai destinasi pegunungan Asia dan Eropa, salah satu yang diangkat adalah Dolomites yakni jajaran Alpen Italia Utara yang merupakan UNESCO World Heritage Site.
Destinasi ini terkenal dengan lembah dramatis, tebing batu kapur yang menjulang, dan desa-desa alpine yang tenang. Dolomites kini menjadi ikon slow-mountain travel, tempat wisatawan dapat menikmati jalur trekking ringan, wellness lodges, kuliner lokal Ladin, hingga pemandangan golden hour yang luar biasa.
Baca juga: Wisatawan Arab Saudi jadikan Indonesia sebagai tujuan wisata favorit
Baca juga: Ekonom: Wisata kesehatan harus dikembangkan sesuai kebutuhan pasien
Baca juga: Menyelami keindahan bawah laut Pantai Nipah
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































