Geolog Indonesia dan Australia pelajari jejak mineral di Banyuwangi

1 week ago 6

Banyuwangi (ANTARA) - Sejumlah geolog dari Indonesia dan Australia mempelajari jejak mineral serta melakukan kunjungan ke kawasan Geopark Ijen termasuk Pulau Merah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kunjungan mereka ke Banyuwangi merupakan bagian dari rangkaian pertemuan rutin Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) sebuah organisasi nirlaba di bawah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) yang mewadahi para geologiwan dan ahli geologi ekonomi yang bekerja di industri pertambangan mineral dan batubara.

"Kami mempelajari bagaimana sistemnya terbentuk agar bisa menjadi rujukan pencarian mineral di wilayah lain tidak hanya di Indonesia, namun juga di luar Indonesia," kata perwakilan MGEI, Arif Hermawan dalam keterangannya di Banyuwangi, Senin.

Dia menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih karena memiliki potensi mineral yang kuat dan para geolog ingin mengkaji proses pembentukan mineralisasi dan keserupaannya dengan kondisi geologi di Gunung Ijen.

Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia Abdillah Baraas menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki kekayaan geologi unik yang jarang dimiliki daerah lain.

Menurut dia, Pulau Merah dan Gunung Ijen merupakan dua jejak geologi yang saling berkaitan, dari Pulau Merah para geolog dapat mempelajari proses terbentuknya emas dan tembaga tanpa harus masuk jauh ke struktur dalam Gunung Ijen.

"Jika ingin melihat masa lalu Pulau Merah, lihatlah Ijen. Jika ingin melihat masa depan Ijen, lihatlah Pulau Merah. Karena batuan di Kawah Ijen memiliki karakter yang mirip dengan Pulau Merah berwarna kemerahan akibat oksidasi dan sebagainya," kata Abdillah.

Baca juga: Geopark Ijen Banyuwangi menarik bagi para geolog lakukan penelitian

Sementara peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Ir. Arzyana Sunkar yang turut dalam rombongan itu mengatakan, keterlibatan IPB ini berkaitan dengan pengembangan kebijakan geopark.

Menurutnya, keberadaan Geopark Ijen telah memberikan manfaat luas bagi ekosistem di sekitarnya.

Arzyana mengatakan perkembangan Geopark Ijen dan pariwisata Banyuwangi dapat menjadi contoh tidak hanya nasional tetapi juga dunia.

Berbagai praktik baik yang ia temui, termasuk keterlibatan masyarakat dan pengelolaan potensi alam, bisa sebagai model yang layak diterapkan di daerah lainnya.

Bahkan, kata Arzyana, pihaknya berencana memperkenalkan Banyuwangi dalam forum International Conference on Responsible Tourism and Hospitality di Malaysia pada Juli tahun depan.

"Kami mengundang Ibu Bupati dalam forum ini agar Banyuwangi semakin luas dan uang penting memperluas jaringan," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi bahwa Banyuwangi menjadi ruang belajar bagi banyak kalangan akademisi dan profesional.

Baca juga: Bupati Banyuwangi paparkan Geopark Ijen bertransformasi

"Kekayaan geologi kami memang harus dimanfaatkan untuk riset dan edukasi bagi pengembangan Indonesia ke depan. Semoga pengalaman ini mendorong semakin banyak kolaborasi dan membawa manfaat bagi pengembangan Geopark Ijen," kata Ipuk.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |