Gencatan senjata berlanjut, India-Pakistan sepakat redakan ketegangan

1 day ago 2

Ankara (ANTARA) - Militer India dan Pakistan sepakat melanjutkan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk menurunkan tingkat kewaspadaan, demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan di New Delhi pada Kamis (15/5).

“Menindaklanjuti kesepahaman antara kedua DGMO (direktur jenderal operasi militer) pada 10 Mei, telah diputuskan untuk melanjutkan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk mengurangi tingkat kewaspadaan,” kata Angkatan Darat India dalam pernyataan tersebut.

Sementara itu, sumber keamanan Pakistan memastikan kedua DGMO telah mengadakan pembahasan melalui sambungan telepon pada Kamis, dan sepakat untuk melanjutkan gencatan senjata.

Pernyataan baru tersebut dikeluarkan setelah ketegangan meningkat antara India dan Pakistan, termasuk serangan rudal dan pesawat tak berawak minggu lalu, menyusul serangan orang-orang bersenjata tak dikenal yang menewaskan 26 orang, sebagian besar turis India, pada 22 April lalu di Kashmir yang dikelola India.

Permusuhan berakhir setelah Amerika Serikat memediasi gencatan senjata antara kedua negara tetangga di Asia Selatan itu akhir pekan lalu, yang masih berlaku.

Namun, kedua negara tersebut pada Kamis menyuarakan kekhawatiran mereka atas persenjataan nuklir masing-masing.

Baca juga: Teknologi militer dan cognitive warfare dalam konflik India-Pakistan

"Saya mengajukan pertanyaan ini kepada dunia: Apakah senjata nuklir aman di tangan negara yang tidak bertanggung jawab dan jahat seperti itu? Senjata nuklir Pakistan harus berada di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)," kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh di Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikelola India.

Islamabad menanggapi Singh dengan mengatakan: "Pernyataan yang tidak bertanggung jawab ini mengungkapkan rasa tidak aman dan frustrasinya mengenai pertahanan dan pencegahan Pakistan yang efektif terhadap agresi India melalui cara-cara konvensional. Kemampuan konvensional Pakistan cukup memadai untuk menghalangi India, tanpa 'pemerasan nuklir' yang dipaksakan sendiri yang dialami New Delhi."

"Jika ada, IAEA dan masyarakat internasional seharusnya khawatir tentang pencurian berulang dan insiden perdagangan gelap yang melibatkan bahan nuklir dan radioaktif di India," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Menlu: Indonesia siap jadi juru damai India-Pakistan

Baca juga: BKSAP: Indonesia perlu tingkatkan alat tempur menyoal India-Pakistan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |