Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat enam Rukun Tetangga (RT) di dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Seribu terendam banjir rob atau banjir pesisir, pada Sabtu.
“Hingga pukul 15.00 WIB, ada empat RT di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan dua RT di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.
Empat RT yang terdampak di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berada di Kelurahan Pulau Panggang sebanyak dua RT dengan ketinggian air 10 sentimeter (cm), satu RT di Kelurahan Pulau Kelapa dengan ketinggian air 10 cm dan satu RT di Kelurahan Pulau Harapan dengan ketinggian airi 20 cm.
Baca juga: Kepulauan Seribu antisipasi rob dengan pompa portable
Sementara dua RT di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan berada di Kelurahan Pulau Pari dengan ketinggian air mencapai 10 cm dan Kelurahan Pulau Tidung dengan ketinggian air 10 cm.
“Saat ini petugas masih melakukan penanganan di lokasi tersebut,” kata Yohan.
Kasatgas BPBD Korwil Kepulauan Seribu Mansyah menambahkan terjadi banjir rob di wilayah kepulauan tersebut, tapi air dengan cepat surut.
“Banjir rob di pulau ada, hanya langsung surut,” kata ujarnya.
Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (ROB) tanggal 18 - 26 November 2025.
Hal ini menimbulkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Sabtu (22/11) Pukul 09.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Tim gabungan tangani banjir rob di Jalan RE Martadinata Jakut
Baca juga: BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
Baca juga: BMKG: Waspada cuaca panas, hujan petir hingga banjir rob pada Sabtu
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































