Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menemukan enam kasus penyakit pada daging kurban selama dua hari pelaksanaan pemotongan hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.
Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Kota Mataram drh Muhammad Irfan Sabri di Mataram, Sabtu, mengatakan enam kasus yang ditemukan itu terdiri atas dua kasus penyakit kulit (scabies) pada kambing, dan empat kasus cacing hati (fasciolosis) pada empat ekor sapi berlokasi di Gatep, Ampenan
"Tindakan yang kami lakukan membuang atau memusnahkan bagian yang terkena penyakit kulit dan cacing hati," katanya.
Untuk kasus penyakit kulit pada kambing, katanya, biasa ditemukan pada bagian telinga dan kaki sehingga bagian itulah yang dibuang atau dimusnahkan.
Sedangkan empat ekor sapi yang ditemukan dengan penyakit cacing hati, juga dilakukan pemusnahan. Kasus cacing hati, kerap ditemukan dan tim kesehatan hanya bisa tahu setelah ternak disembelih.
Baca juga: BRIN minta masyarakat waspadai penularan brucellosis dari hewan ternak
Sementara untuk bagian-bagian lain, baik untuk kambing maupun sapi sudah dinyatakan layak konsumsi atau termasuk daging ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) sehingga tetap bisa dibagi ke masyarakat.
"Tetapi kami sarankan dalam proses pengolahan daging tersebut direbus atau dimasak sampai benar-benar matang. Jangan dibuat sate atau oseng-oseng," katanya.
Menurutnya, sejauh ini berdasarkan hasil pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan, kondisi hewan kurban yang dijual pengepul di Kota Mataram bebas dari penyakit berbahaya seperti antraks dan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Untuk memastikan hal itu, setelah proses pemotongan hewan kurban juga dilakukan pemeriksaan daging kurban sebelum dibagi ke masyarakat.
Baca juga: Petugas di Karawang temukan penyakit kudis dan orf pada hewan kurban
Kegiatan pemeriksaan daging kurban dilakukan selama tiga hari yakni mulai tanggal 6-8 Juni 2025.
"Alhamdulillah, sampa hari ini daging kurban yang dipotong warga Kota Mataram, adalah daging ASUH," katanya.
Untuk menjamin daging kurban ASUH, Dinas Pertanian Kota Mataram menurunkan tim pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban sebanyak 220 petugas di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Sebanyak 220 petugas dan dokter hewan itu terdiri atas sebanyak 100 orang bantuan dari Universitas Mandalika (Undikma), dari
provinsi 80 orang, dan dari Distan Mataram sebanyak 40 orang.
"Tim itulah yang bergerak sejak sepekan lalu, untuk cek kesehatan ante mortem hewan kurban sebelum disembelih, dan pemeriksaan post mortem (setelah disembelih)," katanya.
Baca juga: Dispangtan Surakarta obati sejumlah penyakit pada hewan kurban
Pewarta: Nirkomala
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025