CPOPC perluas keanggotaan pacu pengembangan industri minyak sawit

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) memperluas keanggotaannya dari semula hanya dua negara yakni Indonesia dan Malaysia pada 2015, kini menjadi lima negara anggota penuh dan tiga negara dalam proses menjadi anggota penuh, dengan harapan memacu perkembangan industri minyak sawit global.

Sekretaris Jenderal CPOPC periode 2022-2025 Rizal Affandi Lukman dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu menjelaskan anggota penuh CPOPC kini yakni Indonesia, Malaysia, Honduras, Papua New Guinea, dan Republik Demokratik Kongo. Sementara tiga negara dalam proses menjadi anggota penuh yaitu Colombia, Ghana, dan Nigeria.

"Yang lima sudah menjadi anggota penuh, yang tiga dalam proses untuk masuk menjadi penuh. Jadi intention untuk menjadi anggota sudah diberikan oleh masing-masing menteri yang menangani sawit di negaranya," kata dia.

Ia menyampaikan seluruh anggota CPOPC tersebut merupakan negara kontributor utama minyak sawit dunia, dengan akumulasi produktivitas secara global mencapai 88,9 persen atau 72,6 juta ton, serta kontribusi terhadap ekspor global 89,1 persen atau 45,6 juta ton.

Selain itu disampaikan dia, anggota dari CPOPC tersebut juga sudah mewakili berbagai kontinen, seperti Asia, Amerika Latin, Afrika, dan Asia Pasifik.

Adapun lima fokus CPOPC dalam penguatan industri minyak sawit global yakni dengan melakukan advokasi dan promosi, mendorong keberlanjutan, mendukung industri kecil, riset dan pengembangan, serta memperkuat kolaborasi antarnegara produsen.

Selain itu, Rizal yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal CPOPC hingga akhir Mei menyatakan kepengurusan baru organisasi industri minyak kelapa sawit tersebut sudah ditunjuk untuk menggantikan kepengurusan saat ini.

Adapun Sekretaris Jenderal baru CPOPC yakni Izzana Salleh, serta Deputi Sekretaris Jenderal CPOPC Musdhalifah Machmud.

Diharapkan dengan kepengurusan baru CPOPC ini dapat memperkuat kolaborasi antarnegara produsen minyak sawit, sekaligus memajukan industri minyak kelapa sawit dunia.

Sekretaris Jenderal CPOPC periode 2025--2028 Izzana Salleh menyatakan dirinya berkomitmen meneruskan hasil kerja kepengurusan sebelumnya, dengan mengedepankan kolaborasi serta kesejahteraan global.

"Saya merasa terhormat untuk memimpin CPOPC dengan harapan agar suara dari negara produsen minyak sawit semakin terdengar," ujar dia.

Forum CPOPC merupakan organisasi internasional untuk komoditas kelapa sawit yang didirikan pada tahun 2015 oleh Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil kelapa sawit terbesar.

Adapun salah satu tujuan CPOPC adalah mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memajukan ekonomi global melalui industri kelapa sawit. Sekretariat CPOPC berkedudukan di Jakarta, dimana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan focal point untuk CPOPC.

CPOPC tidak hanya memperluas jangkauan geografisnya, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan industri kelapa sawit yang lebih inklusif di kawasan Afrika, serta memperkuat posisi organisasi dalam memperjuangkan keberlanjutan dan kebijakan yang mendukung sektor ini di berbagai belahan dunia.

Baca juga: Produsen sawit Indonesia bersama CPOPC bantu benih ke Honduras

Baca juga: Negara produsen sawit bertemu di Kuala Lumpur, jalin sinergi

Baca juga: Malaysia-RI sepakat soal EUDR yang mengekang negara produsen CPO

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |