China: AS harus kurangi senjata nuklir jika ingin denuklirisasi

8 hours ago 4

Washington (ANTARA) - Juru bicara Kedutaan Besar China di AS Liu Pengyu mengatakan kepada RIA Novosti pada Minggu bahwa Washington harus terlebih dahulu mengurangi persenjataan nuklirnya sendiri, jika ingin tercipta kondisi perlucutan senjata nuklir.

"Negara dengan persenjataan nuklir terbesar harus dengan setia mematuhi tanggung jawab khusus dan utamanya di bidang perlucutan dan mengurangi persenjataan nuklirnya dan menciptakan kondisi untuk perlucutan senjata nuklir yang lengkap dan komprehensif," kata Liu.

Pernyataan dari Liu itu menanggapi pernyataan Trump tentang negosiasi antara AS dengan Rusia dan China tentang denuklirisasi.

Liu mengatakan bahwa Beijing menganut strategi nuklir yang berfokus pada pertahanan diri dan kebijakan untuk tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.

Dia menyampaikan bahwa China selalu mempertahankan potensi nuklirnya pada tingkat minimum yang diperlukan untuk keamanan nasional dan tidak pernah berpartisipasi dalam perlombaan senjata dengan siapa pun.

Liu menambahkan bahwa persenjataan nuklir Beijing dan pendekatannya di bidang ini berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian global.

Sebelumnya pada Jumat (12/12), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengadakan pembicaraan dengan Moskow dan Beijing mengenai masalah denuklirisasi. Menurutnya, baik Rusia maupun Tiongkok tertarik pada pengurangan senjata nuklir.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Baca juga: Trump: Rusia, China diam-diam uji coba senjata nuklir

Baca juga: AS siap uji coba nuklir lagi, Trump: Tak ada pilihan lain

Baca juga: Rusia: Kami siap "bertindak sesuai" jika AS uji lagi senjata nuklir

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |