Cek fakta, Joe Biden terkena kanker akibat vaksin COVID-19

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menampilkan tangkapan layar berita Presiden Amerika Serikat ke-46, Joe Biden yang didiagnosis menderita kanker prostat.

Dalam unggahan tersebut, pengunggah membuat narasi yang menyiratkan adanya keterkaitan antara vaksin COVID-19 dan kanker. Unggahan itu menyebut bahwa seseorang yang telah menerima vaksin dan dosis penguat (booster) kini mengalami “turbo cancer” yang sudah menyebar (metastasis).

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“It is sad to see another one who is Covid vaccinated and boosted it to the hilt, get turbo cancer already metastasized.

How many more famous people will this happen to before the left (& some right) get it through their skulls. The shots are often a death sentence. Rip. :-/”

Berikut terjemahan unggahan tersebut:

“Menyedihkan melihat satu lagi orang yang telah divaksin COVID-19 dan menerima semua dosis penguat (booster), kini terkena kanker turbo yang sudah menyebar (metastasis)….”

Namun, benarkah Joe Bidden terkena kanker akibat vaksin COVID-19?

Unggahan yang menarasikan Joe Biden terkena kanker akibat vaksin COVID-19. Faktanya, pernyataan tersebut tidak berdasar. (X)

Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran, klaim dalam unggahan tersebut tidak didukung oleh bukti medis. Menurut laporan dari AFP, istilah "turbo cancer" merupakan istilah buatan yang tidak diakui dalam dunia medis. Istilah ini sering digunakan oleh kelompok anti-vaksin untuk menyebarkan disinformasi yang mengaitkan vaksin COVID-19 dengan kanker agresif.

Faktanya, Joe Biden memang didiagnosis menderita kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulang, tetapi tidak ada bukti bahwa penyakit tersebut merupakan akibat dari vaksin COVID-19.

Organisasi kesehatan terkemuka seperti National Cancer Institute, American Cancer Society, dan Memorial Sloan Kettering Cancer Center secara tegas menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kanker tumbuh atau kambuh.

Otis Brawley, hli onkologi dan epidemiologi dari Universitas Johns Hopkins, menegaskan bahwa “tidak ada bukti kredibel bahwa vaksin dan booster COVID-19 menyebabkan segala jenis kanker. Bahkan, tidak ada mekanisme ilmiah yang masuk akal yang dapat menjelaskan hubungan tersebut.”

Dengan demikian, klaim Joe Biden terkena kanker akibat vaksin COVID-19 tidak berdasar.

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |