RI promosi kolaborasi di WHA 78 guna perkuat layanan kesehatan publik

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan pihaknya aktif mempromosikan kolaborasi pada berbagai acara sampingan dalam rangkaian World Health Assembly (WHA) 78 di Jenewa, Swiss, salah satunya dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), guna memperkuat komitmen mendukung agenda kesehatan global.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan komitmen dukungan tersebut mempertegas kontribusi nyata Indonesia di bawah kerangka WHO serta transformasi kesehatan guna layanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Dalam pertemuan bilateral dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, kata Menkes, dibahas juga upaya WHO mempercepat pendirian WHO Collaborating Center untuk bidang keperawatan dan kebidanan di Indonesia.

Baca juga: Menkes: Perkuat surveilans dan komitmen global guna perangi malaria

Menurut Menkes, hal tersebut merupakan usulan Indonesia untuk tingkatkan kualitas tenaga medis dan tenaga kesehatan nasional dan regional. Collaborting Center ini akan libatkan Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) dan sejumlah perguruan tinggi.

Pada persidangan WHA78 Indonesia menekankan komitmen berkolaborasi erat dengan negara-negara tetangga di kawasan Pasifik melalui reassignment Indonesia ke WPRO (Pasifik Barat).

Indonesia, kata Menkes, menyambut baik berakhirnya proses negosiasi yang dilakukan oleh para wakil pemerintah yang juga melibatkan pemangku kepentingan non-pemerintah terkait Pandemi Agreement.

"Pemerintah Indonesia tentunya siap mendukung perjanjian ini diterima secara konsensus di tingkat global," katanya.

Baca juga: Kemenkes: WHA ke-77, negosiasi Pandemic Treaty sepakat diperpanjang

Selain itu, katanya, beberapa isu yang mengemuka di persidangan itu antara lain situasi global yang berpengaruh pada pendanaan kesehatan yang banyak negara hadapi dan terutama oleh WHO.

Sorotan diberikan pada penyesuaian struktur dan anggaran WHO untuk periode 2026–2027, menyusul penarikan dukungan dana dari Amerika Serikat (AS).

Sampai saat ini, kata Budi, WHO telah menghimpun komitmen investasi senilai 1,7 miliar juta dolar AS dari 70 donor internasional. Adapun Indonesia turut berkontribusi sebagai salah satu negara berkembang yang memberikan dukungan signifikan, dengan komitmen pendanaan sebesar 30 juta dolar AS.

"Komitmen ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2024 di Rio, Brazil," kata Menkes.

Baca juga: RI tekankan pentingnya isu kesehatan dalam pembangunan global

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |