Bengkulu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan rekomendasi khusus dalam pembangunan kembali rumah warga Provinsi Bengkulu yang terdampak gempa agar dibangun menggunakan spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG).
"BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan Dinas PUPR Bengkulu," tulis BNPB lewat media sosial resmi dipantau dari Bengkulu, Senin.
Hal tersebut bertujuan agar ke depannya rumah warga yang dibangun kembali secara insitu (pembangunan kembali rumah terdampak bencana di lokasi yang sama) memiliki ketahanan terhadap guncangan gempa.
Selain pendampingan pembangunan hunian baru bagi warga terdampak, BNPB juga memberikan dukungan dana tunggu hunian, dana stimulan, hingga dukungan logistik dan peralatan yang dibutuhkan warga terdampak.
Baca juga: BNPB: Pembangunan rumah rusak berat gempa Bengkulu dimulai hari ini
Seluruh upaya itu akan dikombinasikan sesuai porsi dan kekuatan pemerintah daerah setempat agar tidak terjadi tumpang tindih dalam proses pelaksanaannya.
Rangkaian upaya penanganan pasca-gempa bumi 6,3 magnitudo di Bengkulu, khususnya bagi warga terdampak di Perumahan Rafflesia Asri, Kota Bengkulu, dipastikan berjalan dengan baik.
Hal yang paling mendasar mulai pemenuhan kebutuhan makanan, logistik, peralatan, kesehatan, trauma healing bagi anak-anak, hingga tenda darurat, telah diterima dan dirasakan oleh masyarakat.
Deputi 1 BNPB Raditya Jati secara khusus mengapresiasi seluruh upaya pemerintah daerah setempat yang responsif memberikan dukungan kepada masyarakat.
"Secara umum seluruh warga pun secara mandiri dan bergotong royong untuk bangkit bersama menghadapi bencana gempa bumi," katanya.
Baca juga: Pusat-Pemprov Bengkulu libatkan dunia usaha pemulihan pascagempa
Pada Minggu 25 Mei 2025 pemerintah fokus pembersihan puing reruntuhan bangunan dan demolisi, atau pembongkaran rumah rusak yang rawan roboh untuk dibangun kembali. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses tersebut.
Menurut data terakhir, ada tujuh rumah rusak berat di Perumahan Rafflesia Asri yang akan dibangun kembali dan menjadi prioritas utama. Selebihnya sebanyak 40 rumah rusak sedang dan rusak ringan akan direhabilitasi sampai pulih seperti sedia kala.
Selama proses demolisi, semuanya berjalan dengan lancar, tidak ada warga yang menentang atau menghalangi petugas. Warga justru antusias karena memang rumah mereka sudah mengalami kerusakan dan sudah saatnya mendapat perbaikan atau pembangunan kembali.
Hal itu tentunya mempercepat proses sehingga warga tidak lama lagi akan memiliki hunian yang lebih layak pasca-gempa.
Baca juga: BNPB sebut 255 rumah warga Bengkulu rusak akibat gempa
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025