BRIN paparkan isu keragaman hayati kepada kader PDIP Kalimantan

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIN), Dr. Yopi memaparkan tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan pelestarian kebun raya untuk kepentingan alam negara kepada kader PDIP Kalimantan.

Paparan itu dia sampaikan dengan tajuk Sinergi BRIN-PEMDA: Pemajuan IPTEK Mendukung Pembangunan Daerah Berkelanjutan" dengan fokus spesifik pada "Menjaga Keanekaragaman Genetik Plasma Nutfah Kalimantan" dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Fraksi PDIP se-Kalimantan di Jakarta Barat, Sabtu.

"Keanekaragaman hayati ini menjadi modal pembangunan berkelanjutan dan sektor penopang terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia," kata Yopi dikutip dari siaran pers resmi.

Menurut Yopi, saat ini Indonesia berstatus negara biodiversitas atau memiliki keragaman hayati dari mulai tumbuhan, satwa, kekayaan alam hingga suku dan budaya.

Baca juga: BRIN ajak industri berkolaborasi kembangkan inovasi dan produk

Namun demikian, saat ini Indonesia memasuki masa krisis alam yang banyak satwa ataupun tumbuhan yang berada di ambang masa punah.

Karenanya, dia menilai pelestarian kebun raya sangatlah penting untuk dilakukan karena kawasan tersebut menjadi tempat pelestarian yang tepat.

Berdasarkan data BRIN, Indonesia memiliki 47 tipe ekoregion yang idealnya diwakili oleh minimal 47 Kebun Raya. Namun, saat ini baru 37 Kebun Raya yang sudah ada. Ini adalah kebutuhan mendesak untuk konservasi plasma nutfah, penelitian, dan edukasi lingkungan.

"IPTEK sebagai fondasi pembangunan, evidence-based policy, dan knowledge-based economy adalah kunci," tegas Yopi.

Baca juga: BRIN: Inovasi jamu modern angkat budaya dan potensi herbal Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, menegaskan bahwa perhatian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Kebun Raya adalah bagian tak terpisahkan dari visi partai.

"Komitmen Ibu Megawati dalam mendorong pembangunan Kebun Raya bukanlah tanpa dasar. Beliau melihat jauh ke depan bahwa pelestarian plasma nutfah adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan bangsa," ujarnya

Adhi pun mengapresiasi paparan tentang isu pelestarian alam yang diberikan BRIN dalam bimtek hari ini. Dia berharap ilmu yang diterima para kader dapat menjadi dasar untuk melakukan gerakan pelestarian alam di wilayah masing-masing.

"Bimtek ini menjadi langkah konkret PDIP dalam menginternalisasikan pentingnya pelestarian lingkungan dan ilmu pengetahuan sebagai pilar pembangunan berkelanjutan, khususnya di Kalimantan," tegas Adhi.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |