Algaepark dan Semen Merah Putih meluncurkan alat penyerap emisi karbon

4 hours ago 2
Industri semen punya tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon.

Jakarta (ANTARA) - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) melalui anak usahanya PT Algaepark Indonesia Mandiri berkolaborasi dengan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) atau Semen Merah Putih, meluncurkan proyek inovatif bernama MPTree.

MPTree merupakan pohon cair berteknologi Photobioreactor Microalgae, atau alat penyerap CO2 (karbon) berbasis mikroalga yang ditempatkan di area publik, agar kota menjadi lebih hijau.

MPTree adalah sistem fotobioreaktor mikroalga yang kami rancang untuk mengoptimalkan penyerapan CO₂ di kawasan padat emisi seperti kota besar dan kawasan industri.

"Dengan efisiensi hingga 10 sampai 50 kali lipat dibandingkan pohon biasa, teknologi ini memungkinkan solusi dekarbonisasi yang nyata dan terukur,” ujar Direktur Algaepark Indonesia Mandiri Muhammad Zusron sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Zusron mengatakan kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi adopsi teknologi rendah karbon secara sistemik di industri.

“Kami bukan hanya mendapatkan mitra strategis, tetapi juga bukti bahwa industri besar seperti Semen Merah Putih bersedia melakukan aksi nyata. Teknologi perbaikan lingkungan tak lagi berhenti di laboratorium, melainkan masuk ke ranah implementasi industri,” ujar Zusron.

Ia melanjutkan, MPTree dirancang sebagai solusi multifungsi yaitu menyerap karbon sekaligus menghasilkan oksigen murni dari hasil fotosintesis sel-sel mikroalga, serta dapat difungsikan sebagai green street furniture berupa bangku taman, halte, hingga elemen estetika dan edukatif di ruang publik perkotaan.

“Unit ini juga dilengkapi dengan sistem IoT untuk memantau kesehatan mikroalga, memonitor penyerapan CO2 dan pelepasan O2, dan menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi mandiri,” ujar Zusron.

Dalam uji coba awal, ia menjelaskan reaktor MPTree berkapasitas 200 liter mampu menyerap sekitar 336 kg CO2 per tahun, tergantung kondisi lingkungan.

Selain itu, katanya lagi, mikroalga yang digunakan dapat dipanen dan dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi, pupuk, hingga pangan fungsional, serta membuka potensi ekonomi sirkular berbasis biomassa.

Head of Marketing Semen Merah Putih Nyiayu Chairunnikma menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini, sebagai bagian dari kontribusi terhadap pilar Planet dari empat pilar yang diusung dalam misi keberlanjutan perseroan.

Adapun, proyek percontohan MPTree akan dimulai di salah satu fasilitas Semen Merah Putih di Jati Asih, Bekasi, dan ditargetkan siap untuk peluncuran publik pada Agustus 2025.

“Industri semen punya tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi karbon. Kami melihat MPTree, pohon cair berbasis teknologi mikroalga, sebagai solusi inovatif karena mampu menyerap CO2 sebanyak 10–50 kali lebih efektif dibandingkan pohon biasa yang kini makin sulit ditemukan di kota,” ujar Nyiayu.

Baca juga: Resmikan pabrik baru, Brigit Biofarmaka bidik penjualan Rp250 miliar

Baca juga: Brigit Biofarmaka bagikan dividen 100 persen laba lersih

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |