KKP: Negara jaga laut Natuna Utara dari pencurian oleh kapal asing

3 hours ago 2
Kami tegas, tidak main-main terhadap pelaku ilegal fishing, terutama kapal-kapal asing

Batam (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Pung Nugroho Saksono (Ipunk) menegaskan bahwa negara hadir dalam menjaga dan melindungi laut Natuna Utara dari pencurian ikan oleh kapal asing.

“Kehadiran KKP di laut, kehadiran negara di Natuna Utara menjadi harga diri bangsa, menjadi muruah bangsa yang harus kita jaga, kedaulatan harus ditegakkan,” kata Ipunk di Batam, Sabtu.

Pada Jumat (23/5), KKP menangkap dua kapal ikan Vietnam yang mencuri ikan di laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Sebelumnya (18/4) juga ditangkap dua kapal Vietnam yang mencuri ikan di kawasan yang sama.

Keempat kapal itu selain masuk wilayah Indonesia, mencuri ikan, juga tidak dilengkapi dokumen, serta menggunakan alat tangkap yang dilarang pair trawl, karena merusak lingkungan perikanan.

Baca juga: Lanud RSA Natuna asah kemampuan personel dalam menembak

Menurut Ipunk, kondisi laut di Vietnam yang rusak akibat penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, membuat ikan-ikan mencari tempat yang ramah untuk memijah (bertelur), salah satunya di Natuna Utara.

Kondisi perairan Natuna Utara yang masih terjaga terumbu karangnya, membuat ikan-ikan banyak memijah, hal ini yang membuat nelayan-nelayan Vietnam mencari ikan sampai ke Natuna.

“Kapal-kapal Vietnam dibiarkan menggunakan pair trawl, dibiarkan menggunakan alat tangkap yang dilarang yang tidak ramah lingkungan hasilnya rusak terumbu karang mereka, rusak habitat di laut mereka, rusak rumah ikan mereka, sehingga ikan tidak bisa memijah tidak bisa beranak pinak lagi di situ,” katanya.

Dalam menjaga laut Natuna Utara dari pencurian ikan, KKP melibatkan masyarakat nelayan sebagai kelompok masyarakat pengawasan (Pokmaswas), sebagai mata dan telinga KKP dalam mengawasi aktivitas di wilayah tersebut.

Seperti penangkapan dua kapal Vietnam tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat.

“Nelayan yang ada di Natuna kami jadikan Pokmaswas, kami jadikan mata dan telinga untuk membantu operasi kami. Karena kami sedang efisiensi,” katanya.

Baca juga: Menyalakan harapan di ujung Negeri

Menurut Ipunk, peran aktif masyarakat sangat membantu pihaknya di masa efisiensi ini untuk menjaga kedaulatan Indonesia dari pencurian ikan oleh nelayan asing.

“Ketika ada laporan masyarakat kami tindak tegas, ini jadi komitmen kami,” katanya.

Dia menyebut, tindak lanjut dari laporan masyarakat tersebut ditelusuri kebenarannya melalui monitoring di pos pengendali (posdal) KKP, setelah terbukti ada (kapal asing), divalidasi lagi dengan pesawat patroli untuk memastikan keberadaan kapal ikan asing tersebut.

“Sekarang pesawat patroli kami ada di Bandara Hang Nadim Batam,” katanya.

Dia menambahkan, KKP serius menindak tegas pelaku pencurian ikan. Penindakan dilakukan secara tegas dan terukur.

Seperti penangkapan dua kapal ikan Vietnam kemarin yang sempat berupaya melarikan diri, petugas PSDKP melakukan tembakan peringatan ke udara, namun tetap berupaya lari, lalu dilakukan penembakan ke air, jika masih lari dilakukan pengejaran dan penghadangan.

“Kami tegas, tidak main-main terhadap pelaku ilegal fishing, terutama kapal-kapal asing,” kata Ipunk.

Dalam menjaga laut Natuna Utara, kata dia, KKP tidak sendiri, bersinergi dengan aparat lainnya, yakni TNI AL, kepolisian, KPLP, dan Bakamla.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |