Rumah layak untuk masyarakat di Pulau Terdepan

3 hours ago 2
Meski rumah-rumah itu belum sepenuhnya rampung, semangat dan tekad yang menyertainya sudah lebih dulu membangun fondasi kokoh berupa harapan masa depan yang cerah

Natuna (ANTARA) - Terik matahari yang menyengat di Puak, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (20/5) siang itu, tak sedikit pun memutus semangat tubuh-tubuh penuh peluh mengayun palu, cangkul, dan berbagai perkakas lainnya.

Mereka bukanlah buruh profesional yang didatangkan dari luar Kabupaten Natuna, melainkan para calon penghuni rumah yang sedang membangun tempat tinggal impian mereka sendiri.

Rumah yang tengah dibangun itu merupakan program pengentasan permukiman kumuh dari pemerintah pusat. Jumlah yang dibangun sebanyak 57 unit rumah tipe 36 bagi warga Batu Kapal, Kecamatan Bunguran Timur.

ke 57 rumah ini dibangun di Puak, di kecamatan yang sama di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten Natuna yang sebelumnya dirancang sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) namun diurungkan karena pemukiman mulai tumbuh.

Selama ini 57 Kepala Keluarga (KK) di Batu Kapal hidup di kawasan yang tidak layak huni yaitu di pesisir laut yang rawan bencana, tanpa akses sanitasi yang memadai, tanpa fasilitas dasar yang memadai dan tanah yang ditinggali bukan milik pribadi melainkan masyarakat lain serta Pemkab Natuna.

"Kami bersyukur ada program ini, jika tidak kami akan terus hidup tanpa sanitasi yang baik, dan harus siap digusur apabila pemilik lahan mau menggunakan tanah miliknya," ucap Ketua RT Batu Kapal, Ibrahim

Pembangunan ini bukan sekadar menyediakan hunian baru, melainkan juga memberikan harapan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Yang menarik, proses pembangunan rumah-rumah tersebut tidak menjadi tanggung jawab pihak kontraktor, namun penerima manfaat karena proyek dikerjakan secara swakelola, dengan Ketua RT sebagai Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat.

Pada program ini penerima manfaat tidak hanya menunggu kunci rumah diberikan, melainkan dilibatkan mengaduk semen, menyusun bata, hingga mengangkat besi. Semua dilakukan dengan kerja keras dan penuh rasa tanggung jawab. Pekerjaan yang mereka lakukan juga diberi upah, sebagai upaya pemerintah meningkatkan ekonomi, mengembalikan martabat dan kemandirian.

Selain itu, proyek ini membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, karena ada penerima manfaat yang merupakan para ibu rumah tangga tanpa suami dan orang-orang yang sudah tidak mampu bekerja berat.

Proses pembangunan rumah di Puak, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. ANTARA/Muhamad Nurman

Bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap, kesempatan menjadi buruh bangunan membawa arti baru, merasa dihargai dan terlibat langsung dalam perubahan.

Beberapa ibu-ibu setempat juga mendapat berkah dengan berjualan air minum dan makanan ringan, memenuhi kebutuhan para pekerja yang lelah dan lapar. Kehidupan sosial dan ekonomi kecil pun tumbuh di sekitar lokasi pembangunan.

Baca juga: KKP: Negara jaga laut Natuna Utara dari pencurian oleh kapal asing

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |