Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menyatakan ekonomi daerah itu tetap tangguh di tengah ketidakpastian global sepanjang tahun 2025 akibat transisi pemerintahan Amerika Serikat, tensi geopolitik, hingga perlambatan ekonomi global.
"Respons kebijakan moneter yang akomodatif disertai perkembangan ekonomi digital, ekspor yang solid, serta keberlanjutan proyek strategis nasional menjadi fondasi utama resiliensi ekonomi," kata Deputi Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Yosamartha dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BI proyeksikan ekonomi Jakarta tumbuh lebih tinggi di tahun 2026
Ia menyatakan bahwa ekonomi Jakarta di tahun 2025 tetap tangguh yang terlihat melalui kinerja positif dengan pertumbuhan yang berada pada kisaran 5 persen pada Triwulan I, Triwulan II dan Triwulan III tahun 2025.
Pertumbuhan yang dinilai baik ini terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
Selain itu, lanjutnya, maraknya aktivitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) atau pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran di Jakarta juga berpengaruh terhadap perekonomian DKI Jakarta.
"Hal ini diikuti akselerasi belanja pemerintah serta penyaluran bantuan sosial," kata dia.
Selain itu, Jakarta juga tetap menjadi tujuan investasi seiring keberlanjutan proyek strategis multi years dan meningkatnya harga sejumlah komoditas ekspor.
Menurut dia, inflasi Jakarta juga berada pada level yang stabil dan terkendali dengan akumulatif hingga Oktober terjaga 2,02 persen year to date (ytd) yang lebih rendah dibanding inflasi nasional.
Baca juga: Kadin DKI ingatkan dampak ekonomi akibat kerusakan lingkungan
Baca juga: Ekonomi DKI tumbuh 4,96 persen pada Triwulan III 2025
Kemudian, intermediasi perbankan berjalan baik dengan pertumbuhan kredit di atas 10 persen serta tingkat Non Performing Loan (NPL) atau pinjaman bermasalah tetap rendah di bawah 2 persen.
“Selain itu, digitalisasi sistem pembayaran juga menunjukkan performa yang terus meningkat. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam satu Simfoni demi mewujudkan Jakarta sebagai kota global dan kota sinema yang inklusif dan berdaya saing hingga dapat menjadi bagian dari 20 besar kota global dunia pada 2045,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































