Bappenas komitmen padukan warisan nilai historis dan inovasi digital

2 weeks ago 5
Dengan Satu Data Indonesia (SDI) sebagai fondasi perencanaan, dengan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat, dan dengan sinergi lintas kelembagaan seperti hari ini..,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy berkomitmen untuk memadukan warisan nilai historis dan inovasi digital.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda Jejak Pendiri Bangsa 1947-1969: Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data dengan pilar Koperasi Sebagai Sokoguru Perekonomian Nasional.

“Dengan Satu Data Indonesia (SDI) sebagai fondasi perencanaan, dengan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat, dan dengan sinergi lintas kelembagaan seperti hari ini, kita melanjutkan cita-cita besar para pendiri bangsa dengan perangkat yang jauh lebih kuat,” ucapnya sebagaimana dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen memperkuat peran historis perencanaan pembangunan nasional sebagai memori kolektif bangsa melalui peluncuran Coffee Table Book.

Baca juga: Menkomdigi bentuk tim khusus kawal program Satu Data Indonesia

Beberapa yang diluncurkan ialah “Buku Merancang Indonesia: Jejak Perencanaan Nasional 1947-1969” sebagai simbol penguatan pemanfaatan arsip dengan perencanaan pembangunan yang visioner, serta “Buku Koperasi Indonesia: Usaha Rakyat Membangun Negeri”.

Kepala Bappenas turut meresmikan pembukaan Peta Jalan Pembangunan Pertama Republik Indonesia 1960-1969 sebagai bentuk perwujudan perumusan pembangunan berbasis satu data yang akurat.

Rachmat menganggap keberadaan arsip-arsip yang ada berguna untuk mengetahui kemana tujuan arah Indonesia.

Sejak Indonesia merdeka, perencanaan pembangunan nasional telah dimulai dari blue print pembangunan fundamental seperti Dasar Pokok Perencanaan Ekonomi Indonesia 1947, kemudian Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1956-1960, Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), serta Program Pembangunan Nasional (Propenas). Dokumen-dokumen tersebut menjadi tonggak lahirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Baca juga: Kepala Bappenas tegaskan SDI sebagai fondasi tata kelola data nasional

Adanya berbagai dokumen warisan itu membuat Bappenas menerima penghargaan ANRI pada Penetapan Arsip Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan PPNSB sebagai Memori Kolektif Bangsa.

Aset intelektual yang tersimpan dan dilestarikan di Kementerian PPN/Bappenas dianggap oleh Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa sebagai arsip dengan signifikansi sejarah tinggi bagi peradaban Indonesia.

Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Teni Widuriyanti menerangkan arsip merupakan memori kolektif bangsa sebagai penyimpan yang diwariskan dari generasi.

“Kegiatan ini dirancang untuk merancang dan menghubungkan kembali perjalanan perencanaan nasional sejak masa awal kemerdekaan dengan sistem perencanaan modern yang saat ini kita kembangkan melalui penguatan inovasi, penguatan data, penguatan aktor-aktor ekonomi rakyat, yang akan berkontribusi untuk pembangunan, khususnya melalui salah satu pilar yang saat ini juga menjadi salah satu program pemerintah yaitu pengembangan koperasi,” ungkap Teni.

Baca juga: KemenPPPA wujudkan Indonesia Emas lewat satu data perempuan dan anak

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |